
Walau Rupiah Terkapar, BI Masih 'Untung' di 2018 & 2019
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
20 August 2018 10:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) diproyeksi masih mencatatkan surplus anggaran di 2018 dan 2019. Hal ini terjadi walaupun nilai tukar rupiah mencatatkan depresiasi sejak awal 2018.
"Berdasarkan prognosis tahun 2018 dan proyeksi keuangan tahun 2019, BI diperkirakan akan memperoleh surplus masing-masing sebesar Rp 25,2 triliun dan Rp 13,6 triliun, dengan rasio modal terhadap kewajiban moneter BI per 31 Desember 2018 dan 2019 masing- masing sebesar 11,95% dan 11,60%," demikian dikutip CNBC Indonesia, Senin (20/8/2018) dari RAPBN 2019.
Surplus tersebut akan disetorkan ke kas negara. Mengingat prognosis rasio modal terhadap kewajiban moneter BI tahun 2018 dan 2019 di atas 10,0%, maka diperkirakan terdapat penyetoran sisa surplus BI kepada Pemerintah atas surplus tahun 2018 dan 2019.
BI masih mencatatkan surplus sebelum pajak hingga Rp 6,43 triliun pada triwulan I-2018. Surplus tersebut meroket 87,4% dari perolehan surplus 2017 dalam anggaran BI.
Mengutip penjelasan BI dalam laporan triwulanan 2018, Rabu (11/7/2018), total aset/liabilitas per 31 Maret 2018 tercatat sebesar Rp 2.154 triliun, lebih rendah 2,01% dibanding posisi per 31 Desember 2017 sebesar Rp 2.198 triliun.
Unsur utama aset Bank Indonesia adalah aset keuangan untuk pelaksanaan kebijakan moneter, yang didominasi oleh surat berharga dan tagihan dalam valuta asing sebesar 76,91% dari total aset. Sementara itu, unsur utama liabilitas adalah liabilitas keuangan untuk pelaksanaan kebijakan dan uang dalam peredaran dengan komposisi masing-masing sebesar 46,19% dan 29,64% dari total liabilitas.
(dru) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%
"Berdasarkan prognosis tahun 2018 dan proyeksi keuangan tahun 2019, BI diperkirakan akan memperoleh surplus masing-masing sebesar Rp 25,2 triliun dan Rp 13,6 triliun, dengan rasio modal terhadap kewajiban moneter BI per 31 Desember 2018 dan 2019 masing- masing sebesar 11,95% dan 11,60%," demikian dikutip CNBC Indonesia, Senin (20/8/2018) dari RAPBN 2019.
Surplus tersebut akan disetorkan ke kas negara. Mengingat prognosis rasio modal terhadap kewajiban moneter BI tahun 2018 dan 2019 di atas 10,0%, maka diperkirakan terdapat penyetoran sisa surplus BI kepada Pemerintah atas surplus tahun 2018 dan 2019.
Mengutip penjelasan BI dalam laporan triwulanan 2018, Rabu (11/7/2018), total aset/liabilitas per 31 Maret 2018 tercatat sebesar Rp 2.154 triliun, lebih rendah 2,01% dibanding posisi per 31 Desember 2017 sebesar Rp 2.198 triliun.
Unsur utama aset Bank Indonesia adalah aset keuangan untuk pelaksanaan kebijakan moneter, yang didominasi oleh surat berharga dan tagihan dalam valuta asing sebesar 76,91% dari total aset. Sementara itu, unsur utama liabilitas adalah liabilitas keuangan untuk pelaksanaan kebijakan dan uang dalam peredaran dengan komposisi masing-masing sebesar 46,19% dan 29,64% dari total liabilitas.
(dru) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular