
Harga Komoditas Tambang Anjlok, Saham ANTM Merosot 4,05%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
16 August 2018 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan terhadap saham tambang tampaknya sedang melanda pasar saham domestik. Kejatuhan harga komoditas tambang di pasar internasional menjadi pemicu investor melepas saham-saham tersebut.
Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan hari ini tercatat turun 4,05% ke level Rp 830/saham. Volume perdagangan mencapai 31,79 juta senilai Rp 26,51 miliar.
Dari awal tahun hingga hari ini, harga saham ANTM tercatat naik 33,6%. Namun dalam sebulan terakhir harga saham ANTM cenderung terkoreksi, dengan akumulasi koreksi 8,24%.
Sepanjang semester I-2018, ANTM mencatat penjualan bersih sebesar Rp 11,85 triliun. Nilai tersebut meningkat 293% dibandingkan penjualan pada semester pertama tahun 2017 sebesar Rp3,01 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dilansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI), emas menjadi komoditas terbesar yang mengkontribusi penjualan Antam.
Pada semester I-2018, penjualan emas mencapai 13.760 kg (442.394 oz) atau naik 317% dibandingkan penjualan emas pada semester I-2017. Sedangkan dari sisi nilai, penjualan emas tersebut mencapai Rp 8,2 triliun atau 69% dari total nilai penjualan perusahaan.
Penjualan feronikel pada semester I-2018 mencapai 12.879 TNi, naik 94% dibandingkan penjualan pada periode semester I-2017 yang sebesar 6.634 TNi. Kenaikan penjualan feronikel di semester I-2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total pendapatan perusahaan, menyumbang Rp2,53 triliun atau 21% dari total penjualan bersih.
Kemudian untuk komoditas lainnya, yakni nikel mencatat penjualan 1,91 juta wet metric ton (wmt) atau tumbuh 488% dibandingkan penjualan semester I-2017. Sedangkan penjualan bijih bauksit periode semester I-2018 mencapai 256 ribu wmt atau naik sebesar 100% dibandingkan penjualan semester I-2018.
(hps/wed) Next Article Setelah Naik Tinggi, Saham Antam Mulai Kalem
Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan hari ini tercatat turun 4,05% ke level Rp 830/saham. Volume perdagangan mencapai 31,79 juta senilai Rp 26,51 miliar.
Dari awal tahun hingga hari ini, harga saham ANTM tercatat naik 33,6%. Namun dalam sebulan terakhir harga saham ANTM cenderung terkoreksi, dengan akumulasi koreksi 8,24%.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dilansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI), emas menjadi komoditas terbesar yang mengkontribusi penjualan Antam.
Pada semester I-2018, penjualan emas mencapai 13.760 kg (442.394 oz) atau naik 317% dibandingkan penjualan emas pada semester I-2017. Sedangkan dari sisi nilai, penjualan emas tersebut mencapai Rp 8,2 triliun atau 69% dari total nilai penjualan perusahaan.
Penjualan feronikel pada semester I-2018 mencapai 12.879 TNi, naik 94% dibandingkan penjualan pada periode semester I-2017 yang sebesar 6.634 TNi. Kenaikan penjualan feronikel di semester I-2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total pendapatan perusahaan, menyumbang Rp2,53 triliun atau 21% dari total penjualan bersih.
Kemudian untuk komoditas lainnya, yakni nikel mencatat penjualan 1,91 juta wet metric ton (wmt) atau tumbuh 488% dibandingkan penjualan semester I-2017. Sedangkan penjualan bijih bauksit periode semester I-2018 mencapai 256 ribu wmt atau naik sebesar 100% dibandingkan penjualan semester I-2018.
(hps/wed) Next Article Setelah Naik Tinggi, Saham Antam Mulai Kalem
Most Popular