
Sentimen Perang Dagang Bikin Bursa Singapura Dibuka Turun
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
16 August 2018 08:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan pagi ini dibuka di zona merah. Sentimen perang dagang tampaknya masih mendominasi sentimen yang mempengaruhi investor dalam melakukan transaksi.
Pada pukul 08:16 WIB atau 09:16 waktu setempat, indeks Strait Times terkoreksi 0,27% ke level 3.210,85 atau turun 23,27 poin. Volume perdagangan tercatat sebanyak 56,3 juta saham senilai SGD 99,4 juta, dimana 35 saham menguat dan 120 saham melemah.
Saham-saham yang jadi pemicu koreksi bursa Negeri Singa tersebut antara lain, saham OCBC yang turun 0,18%, saham CapitaLand turun 0,02%, DBS turun 0,08%, SingTel koreksi 0,01% dan UOB turun 0,18%.
Sentimen perang dagang kembali mempengaruhi kinerja bursa Wall Street dimana tiga indeks utama berakhir di zona merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,54%, S&P 500 melemah 0,76%, dan Nasdaq Composite amblas 1,24%. Saham-saham teknologi berguguran, ini yang menyebabkan Nasdaq melemah paling dalam.
Bursa saham New York terimbas kabar dari China, di mana Tencent melaporkan penurunan laba, kali pertama dalam 13 tahun. Penyebabnya penurunan penjualan dari game akibat perubahan regulasi pemerintah China.
Beijing menunda pemberian izin lisensi game andalan Tencent yaitu Monster Hunter: World karena adanya perubahan struktur organisasi yang mengawasi bidang pers, penerbitan, radio, film, dan televisi. Game ini dibuat bersama dengan Capcom, game developer ternama asal Jepang.
Akibatnya, laba Tencent dari penjualan game turun 2% secara YoY menjadi 17,87 miliar yuan pada kuartal II-2018. Pendapatan masih tumbuh 30% ke 73,68 miliar yuan, tetapi merupakan laju pertumbuhan terlambat dalam 3 tahun terakhir.
Investor di bursa saham New York juga mencemaskan soal perdagangan. Turki telah menaikkan tarif bea masuk terhadap beberapa produk asal AS.
Tindakan itu menjadi serangan balasan atas kebijakan AS yang menaikkan bea masuk baja dan aluminium asal Negeri Kebab, menjadi masing-masing sebesar 50% dan 20%.
(aji) Next Article Perang Dagang Reda, Indeks Strait Times Menguat
Pada pukul 08:16 WIB atau 09:16 waktu setempat, indeks Strait Times terkoreksi 0,27% ke level 3.210,85 atau turun 23,27 poin. Volume perdagangan tercatat sebanyak 56,3 juta saham senilai SGD 99,4 juta, dimana 35 saham menguat dan 120 saham melemah.
Saham-saham yang jadi pemicu koreksi bursa Negeri Singa tersebut antara lain, saham OCBC yang turun 0,18%, saham CapitaLand turun 0,02%, DBS turun 0,08%, SingTel koreksi 0,01% dan UOB turun 0,18%.
Bursa saham New York terimbas kabar dari China, di mana Tencent melaporkan penurunan laba, kali pertama dalam 13 tahun. Penyebabnya penurunan penjualan dari game akibat perubahan regulasi pemerintah China.
Beijing menunda pemberian izin lisensi game andalan Tencent yaitu Monster Hunter: World karena adanya perubahan struktur organisasi yang mengawasi bidang pers, penerbitan, radio, film, dan televisi. Game ini dibuat bersama dengan Capcom, game developer ternama asal Jepang.
Akibatnya, laba Tencent dari penjualan game turun 2% secara YoY menjadi 17,87 miliar yuan pada kuartal II-2018. Pendapatan masih tumbuh 30% ke 73,68 miliar yuan, tetapi merupakan laju pertumbuhan terlambat dalam 3 tahun terakhir.
Investor di bursa saham New York juga mencemaskan soal perdagangan. Turki telah menaikkan tarif bea masuk terhadap beberapa produk asal AS.
Tindakan itu menjadi serangan balasan atas kebijakan AS yang menaikkan bea masuk baja dan aluminium asal Negeri Kebab, menjadi masing-masing sebesar 50% dan 20%.
(aji) Next Article Perang Dagang Reda, Indeks Strait Times Menguat
Most Popular