
Lira Balikkan Keadaan, Tekanan Bagi Bursa Saham Asia Mereda
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 August 2018 21:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 2,28%, indeks Kospi naik 0,47%, indeks Shanghai turun 0,17%, indeks Hang Seng turun 0,66%, dan indeks Strait Times turun 0,08%.
Nilai tukar lira yang berhasil membalikkan keadaan membuat tekanan bagi bursa saham Benua Kuning menjadi mereda. Hingga sore ini, lira menguat 4,37% melawan dolar AS di pasar spot. Padahal pada pagi hari, lira masih diperdagangkan melemah.
Meredanya pelemahan lira lantas meredakan kekhawatiran terkait tekanan kepada bank-bank yang meminjamkan uang kepada nasabah di Turki. Di Asia, ada Jepang yang memiliki eksposur cukup besar terhadap pelemahan lira. Bank-bank asal Jepang diketahui meminjamkan uang senilai US$ 14 miliar kepada nasabah di Turki, menurut data dari Bank for International Settlements (BIS), dikutip dari CNBC International.
Di sisi lain, tekanan datang dari China. Pertumbuhan produksi industri periode Juli diumumkan di level 6% YoY, lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 6,3% YoY. Sementara itu, penjualan barang-barang ritel periode yang sama hanya tumbuh sebesar 8,8% YoY, juga lebih rendah dari konsensus yang sebesar 9,1% YoY.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, tekanan bagi perekonomian China tentu akan mempengaruhi laju perekonomian global. Apalagi, masalah perang dagang dengan AS belum juga bisa diselesaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah
Nilai tukar lira yang berhasil membalikkan keadaan membuat tekanan bagi bursa saham Benua Kuning menjadi mereda. Hingga sore ini, lira menguat 4,37% melawan dolar AS di pasar spot. Padahal pada pagi hari, lira masih diperdagangkan melemah.
Meredanya pelemahan lira lantas meredakan kekhawatiran terkait tekanan kepada bank-bank yang meminjamkan uang kepada nasabah di Turki. Di Asia, ada Jepang yang memiliki eksposur cukup besar terhadap pelemahan lira. Bank-bank asal Jepang diketahui meminjamkan uang senilai US$ 14 miliar kepada nasabah di Turki, menurut data dari Bank for International Settlements (BIS), dikutip dari CNBC International.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, tekanan bagi perekonomian China tentu akan mempengaruhi laju perekonomian global. Apalagi, masalah perang dagang dengan AS belum juga bisa diselesaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular