Rupiah Jeblok, Pengusaha Mulai Kalang Kabut

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 August 2018 13:25
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tertekan. Apa kata pengusaha?
Foto: Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tertekan. Bahkan, mata uang Garuda sudah menembus level psikologis baru Rp 14.600/US$, meskipun pada pembukaan perdagangan hari ini sempat menguat.

Pelemahan tersebut, bagi sebagian pelaku usaha - khususnya importir - sudah membuat kalang kabut. Pasalnya, biaya produksi perusahaan untuk melakukan impor dipastikan bertambah seiring dengan pelemahan rupiah.

"Untuk yang importir, terutama yang bahan bakunya dari luar negeri, itu sudah kalang kabut," tegas Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/8/2018).

"Tetapi harus diakui, bagi eksportir terutama batubara, sawit, pelemahan rupiah bisa membawa berkah," katanya.

Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah, kata Sofjan, adalah memberikan insentif bagi pelaku usaha. Sebab, bukan perkara mudah mengalihkan bahan baku yang biasanya diimpor, dengan menggunakan bahan baku dari dalam negeri.

"Sama saja. Menggunakan bahan baku dalam negeri mahal. Tidak jauh berbeda dengan impor dalam kondisi rupiah melemah. Perlu adanya insentif," tegasnya.

Sebagai informasi, pada pukul 11:00 WIB, pelemahan rupiah terus berlanjut. US$ 1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.620/US$. Rupiah melemah 0,21% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.



(dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular