
Analisis Teknikal
Benarkah Depresiasi Rupiah Kian Dalam? Begini Analisisnya
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
14 August 2018 09:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi rupiah menuju level Rp 14.900 per dolar Amerika Serikat (AS) kembali terbuka, menyusul sentimen negatif global terkait lira di tengah belum selesainya risiko perang dagang dan peluang kenaikan suku bunga The Fed Amerika Serikat (AS).
Depresiasi mata uang Turki tersebut sebesar 8% pada Senin (13/8/2018) memperdalam peluang krisis ekonomi di Turki yang berpotensi meluas ke ekonomi global, meski ekonomi indonesia cenderung stabil. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun terus melemah.
Pada penutupan Senin (13/8/2018), US$1 dibanderol Rp 14.590 melemah 0,83% terhadap dolar. Dalam setahun, rupiah telah melemah 1.025 poin atau secara persentase minus 7,56%.
Bagaimana arah pergerakan rupiah selanjutnya? Tim Riset CNBC Indonesia membuat proyeksi arah rupiah secara teknikal. Berikut ini analisisnya.
Beberapa pekan lalu kami menulis bahwa level resistance rupiah berada pada Rp 14.550 per dolar AS, yang sudah tertembus pada pekan ini. Akibatnya, posisi rupiah cenderung bergerak menuju Rp 14.900 per US$ sebagai resistance ke-2.
Rupiah sempat bergerak menyamping (sideways) dengan titik penopang (support) berada di level 13.860 dan titik penghalang (resistance) pada level 14.200. Selanjutnya, harga cenderung naik menuju area penghalangnya (resistance).
Dengan pelemahan rupiah kemarin, kami masih memprediksi rupiah akan bergerak ke titik resistance selanjutnya ke Rp 14.900 yang dapat dicapai dalam beberapa pekan ke depan.
Peluang ini terbuka karena secara jangka panjang (primary trend), rupiah masih melemah atau dalam tren menurun (downtrend) di hadapan dolar AS.
Tim Riset CNBC Indonesia
Baca: https://www.cnbcindonesia.com/market/20180725074451-17-25192/rupiah-secara-teknikal-bisa-melemah-ke-rp-14900-us-
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Depresiasi mata uang Turki tersebut sebesar 8% pada Senin (13/8/2018) memperdalam peluang krisis ekonomi di Turki yang berpotensi meluas ke ekonomi global, meski ekonomi indonesia cenderung stabil. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun terus melemah.
Pada penutupan Senin (13/8/2018), US$1 dibanderol Rp 14.590 melemah 0,83% terhadap dolar. Dalam setahun, rupiah telah melemah 1.025 poin atau secara persentase minus 7,56%.
![]() |
Rupiah sempat bergerak menyamping (sideways) dengan titik penopang (support) berada di level 13.860 dan titik penghalang (resistance) pada level 14.200. Selanjutnya, harga cenderung naik menuju area penghalangnya (resistance).
Dengan pelemahan rupiah kemarin, kami masih memprediksi rupiah akan bergerak ke titik resistance selanjutnya ke Rp 14.900 yang dapat dicapai dalam beberapa pekan ke depan.
Peluang ini terbuka karena secara jangka panjang (primary trend), rupiah masih melemah atau dalam tren menurun (downtrend) di hadapan dolar AS.
Tim Riset CNBC Indonesia
Baca: https://www.cnbcindonesia.com/market/20180725074451-17-25192/rupiah-secara-teknikal-bisa-melemah-ke-rp-14900-us-
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular