Cadangan China Turun, Harga Batu Bara Naik 0,72%
14 August 2018 09:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara ICE Newcastle kontrak acuan ditutup menguat sebesar 0,72% ke angka US$117,5/metrik ton (MT) pada perdagangan hari Senin (13/08/2018). Penguatan ini didorong oleh menurunnya cadangan batu bara di China, serta permintaan yang masih kuat di negara konsumen batu bara lainnya.
Dengan pergerakan itu, harga si batu hitam mampu memutus tren negatifnya pasca melemah sebesar 0,68% di sepanjang pekan lalu.
Pekan lalu, harga batu bara mendapat energi negatif dari kekhawatiran akan lesunya permintaan pasca musim panas berlalu. "Kita akan melihat sebagian dari permintaan (batu bara) musim panas berkurang seiring datangnya temperatur yang lebih dingin, dan kita bergerak keluar dari puncak musim panas," ujar Pat Markey, Managing Director di perusahaan konsultan komoditas Sierra Vista Resources, seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, pelemahan Yuan China juga mendorong penurunan harga batu bara. Mata uang Negeri TIrai Bambu telah menurun nyaris 3% terhadap dolar AS di sepanjang bulan Juli 2018, seiring munculnya kekhawatiran terkait eskalasi perang dagang dengan Negeri Paman Sam yang merupakan pembeli utama dari produk-produk China.
"Akibat melemahnya yuan (China) terhadap dolar AS, kekuatan pembelian dari konsumen (batu bara) di China juga menurun," tambah Markey.
Meski demikian, fakta di lapangan berbicara hal lain. Jumlah persediaan batu bara di enam pembangkit listrik utama China turun 1,4% secara week-to-week (WtW) menjadi 15,13 juta ton pada hari Jumat (10/08/2018), menurut data yang dihimpun China Coal Resource.
Data ini lantas mengindikasikan bahwa konsumsi batu bara di Negeri Tirai Bambu (khususnya untuk sektor pembangkit listrik) masih cukup tinggi.
Selain itu, India, negara konsumen batu bara utama dunia lainnya, mengimpor batu bara sebesar 57,99 juta ton pada periode Apri-Juni 2018, meningkat 4,1% dari periode yang sama tahun lalu.
Menteri batu bara India Piyush Gosal juga melaporkan bahwa selama 2017-2018, impor batu bara telah meningkat ke angka 208,27 juta ton akibat permintaan yang kuat dari sektor konsumsi, seperti dikutip Reuters.
Hal ini lantas mengindikasikan pulihnya konsumsi batu bara Negeri Bollywood. Sebagai informasi, impor batu bara India telah jatuh cukup dalam sebelumnya, dari 217,7 juta ton di 2014-2015 menjadi 190,9 juta ton pada periode 2016-2017.
(RHG/hps)
Dengan pergerakan itu, harga si batu hitam mampu memutus tren negatifnya pasca melemah sebesar 0,68% di sepanjang pekan lalu.
![]() |
Pekan lalu, harga batu bara mendapat energi negatif dari kekhawatiran akan lesunya permintaan pasca musim panas berlalu. "Kita akan melihat sebagian dari permintaan (batu bara) musim panas berkurang seiring datangnya temperatur yang lebih dingin, dan kita bergerak keluar dari puncak musim panas," ujar Pat Markey, Managing Director di perusahaan konsultan komoditas Sierra Vista Resources, seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, pelemahan Yuan China juga mendorong penurunan harga batu bara. Mata uang Negeri TIrai Bambu telah menurun nyaris 3% terhadap dolar AS di sepanjang bulan Juli 2018, seiring munculnya kekhawatiran terkait eskalasi perang dagang dengan Negeri Paman Sam yang merupakan pembeli utama dari produk-produk China.
"Akibat melemahnya yuan (China) terhadap dolar AS, kekuatan pembelian dari konsumen (batu bara) di China juga menurun," tambah Markey.
Meski demikian, fakta di lapangan berbicara hal lain. Jumlah persediaan batu bara di enam pembangkit listrik utama China turun 1,4% secara week-to-week (WtW) menjadi 15,13 juta ton pada hari Jumat (10/08/2018), menurut data yang dihimpun China Coal Resource.
Data ini lantas mengindikasikan bahwa konsumsi batu bara di Negeri Tirai Bambu (khususnya untuk sektor pembangkit listrik) masih cukup tinggi.
Selain itu, India, negara konsumen batu bara utama dunia lainnya, mengimpor batu bara sebesar 57,99 juta ton pada periode Apri-Juni 2018, meningkat 4,1% dari periode yang sama tahun lalu.
Menteri batu bara India Piyush Gosal juga melaporkan bahwa selama 2017-2018, impor batu bara telah meningkat ke angka 208,27 juta ton akibat permintaan yang kuat dari sektor konsumsi, seperti dikutip Reuters.
Hal ini lantas mengindikasikan pulihnya konsumsi batu bara Negeri Bollywood. Sebagai informasi, impor batu bara India telah jatuh cukup dalam sebelumnya, dari 217,7 juta ton di 2014-2015 menjadi 190,9 juta ton pada periode 2016-2017.
Artikel Selanjutnya
Digempur Sana-sini, Harga Batu Bara Tertekan Tak Berdaya
(RHG/hps)