Asing Lepas Saham BRI Rp 10,6 T dari Awal Tahun, Ada Apa?

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
13 August 2018 17:24
Pada perdagangan hari ini investor asing tercatat paling banyak melepas saham karena sentimen krisis Lira Turki dan pelemahan nilai tukar rupiah
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pekan ini kembali dilepas investor asing. Pada perdagangan hari ini investor asing tercatat paling banyak melepas saham karena sentimen krisis Lira Turki dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai jual bersih (net sell) investor asing pada saham BBRI mencapai Rp 214,21 miliar. Ini menyebabkan harga saham BBRI anjlok 7,37% ke level harga Rp 3.140/saham. Volume perdagangan mencapai 235,26 juta saham senilai Rp 755,69 miliar..

Saham BBRI tercatat sering dijual asing dalam sepekan terakhir. Secara akumulatif nilai net sell investor asing di saham bank BUMN dengan laba terbesar ini mencapai Rp 526,84 miliar dan dari awal tahun hingga hari ini total net sell saham BBRI mencapai Rp 10,64 triliun, paling banyak dari seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Dalam sepekan harga saham BRRI turun 7,92% dan dari awal tahun turun 13,74%.

Hari ini salah satu pemicu pelepasan saham-saham bank adalah sentimen dari pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh level Rp 14.620/US$. Namun saat penutupan rupiah ditutup pada level Rp 14.590/US$. Ini memicu kenaikan kredit macet perbankan.
NPL Naik
Berdasarkan pengalaman 2015 kala rupiah menyentuh level 14.600/dolar AS, NPL perbankan Indonesia naik menjadi 2,49%, dari yang sebelumnya 2,16% per akhir 2014. Kemudian pada tahun 2016, dampak pelemahan rupiah setahun sebelumnya masih kental terasa.

NPL kembali naik menjadi 2,93%. Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak krisis keuangan global menghantam pada tahun 2008-2009 silam. Pada tahun 2008 dan 2009, NPL Indonesia tercatat masing-masing sebesar 3,2% dan 3,31%.

Akibat dari meroketnya NPL, penyisihan pencadangan dari bank-bank guna mengantisipasi gagal bayar para debitur menjadi naik. Mengutip Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jumlah pencadangan yang disisihkan bank umum per akhir 2015 adalah Rp 97,2 triliun, naik drastis dari posisi akhir 2014 yang sebesar Rp 64,2 triliun. Kemudian pada tahun 2016, nilainya kembali melonjak menjadi Rp 146,6 triliun.

Dari sisi kinerja, BRI masih membukukan laba bersih sebesar Rp 14,93 triliun pada semester I-2018 atau periode 30 Juni 2018. Angka tersebut mengalami kenaikan 11% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 13,44 triliun.

Kenaikan laba bersih perseroan ditopang dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 38,24 triliun di 30 Juni 2018 atau naik dari periode yang sama di 2017 yang hanya sebesar Rp 35,91 triliun.
(gus) Next Article Saham BRI, BNI, Mandiri, Hingga BCA Kompak Diborong Asing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular