
Diborong Asing Rp 231 M, Saham BRI Sempat Melesat 11% Lebih
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
02 June 2020 09:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melesat pada perdagangan pagi ini dan menjadi pendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Harga saham bank dengan aset terbesar Indonesia ini sempat melesat lebih dari 11%.
Hingga pukul 09.15 WIB, Selasa (2/6/2020), harga saham BRI tercatat melesat 9,15% ke ke level harga Rp 3.220/unit. Nilai transaksi saham BRI tercatat mencapai Rp 479,5 miliar.
Pada pukul 09.27 WIB, saham BBRI di level Rp 3.210/saham.
Pada awal perdagangan, saham BRI sempat naik 11,53% ke level Rp 3.290/unit. Saham ini juga tercatat paling banyak di borong asing pada perdagangan pagi ini, senilai Rp 231 miliar.
Sentimen positif terhadap saham perbankan muncul setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan mekanisme bantuan likuiditas bernama Bank Jangkar atau dalam aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun disebut dengan Bank Peserta. Bank-bank ini akan menjadi penyedia likuiditas bagi bank-bank yang mengalami masalah likuiditas akibat Covid-19.
Akumulasi beli investor pada saham BRI berdampak pada kinerja IHSG. Indeks acuan bursa saham Indonesia ini melesat 1,63% ke level 4.830,75.
Setelah OJK menenangkan para pelaku pasar dan kembali memberikan stimulus di sektor perbankan di Indonesia, saham BBRI hari ini berhasil ditutup di harga Rp 2.950/saham.
(hps/tas) Next Article Kemenkeu Rilis Ketentuan Penempatan Dana di Bank Umum
Hingga pukul 09.15 WIB, Selasa (2/6/2020), harga saham BRI tercatat melesat 9,15% ke ke level harga Rp 3.220/unit. Nilai transaksi saham BRI tercatat mencapai Rp 479,5 miliar.
Pada pukul 09.27 WIB, saham BBRI di level Rp 3.210/saham.
Pada awal perdagangan, saham BRI sempat naik 11,53% ke level Rp 3.290/unit. Saham ini juga tercatat paling banyak di borong asing pada perdagangan pagi ini, senilai Rp 231 miliar.
Sentimen positif terhadap saham perbankan muncul setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan mekanisme bantuan likuiditas bernama Bank Jangkar atau dalam aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun disebut dengan Bank Peserta. Bank-bank ini akan menjadi penyedia likuiditas bagi bank-bank yang mengalami masalah likuiditas akibat Covid-19.
Akumulasi beli investor pada saham BRI berdampak pada kinerja IHSG. Indeks acuan bursa saham Indonesia ini melesat 1,63% ke level 4.830,75.
Setelah OJK menenangkan para pelaku pasar dan kembali memberikan stimulus di sektor perbankan di Indonesia, saham BBRI hari ini berhasil ditutup di harga Rp 2.950/saham.
(hps/tas) Next Article Kemenkeu Rilis Ketentuan Penempatan Dana di Bank Umum
Most Popular