Tinggalkan Rupiah, Modal Asing Hinggap ke Yen Hingga Dolar AS
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 August 2018 14:28

Kini, pelaku pasar lebih memilih menyelamatkan diri masing-masing. Arus modal pun berkerumun ke instrumen-instrumen yang dianggap aman alias safe haven. Di Asia, safe haven yang paling ampuh adalah mata uang yen. Inilah alasan mengapa mata uang Negeri Matahari Terbit masih mampu menguat di tengah depresiasi kurs di Asia.
Selain yen, pilihan lainnya adalah franc Swiss. Pada pukul 13:59 WIB, franc menguat 0,11% terhadap dolar AS.
Emas sebenarnya juga salah satu safe haven. Bahkan sang logam mulia adalah instrumen lindung nilai alami karena pasokannya sangat terbatas.
Namun, harga emas sangat tergantung dari pergerakan dolar AS. Ketika dolar AS menguat, harga emas akan turun karena komoditas ini dihargai dalam greenback. Saat dolar AS menguat, maka emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya sehingga komoditas ini menjadi kurang menarik.
Pada pukul 14:09 WIB, harga emas dunia turun 0,23%. Ini karena dolar AS sedang perkasa sehingga menekan harga emas. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS di hadapan enam mata uang utama, menguat 0,01%.
Ternyata selain ke yen dan franc, sepertinya arus modal pun mengarah ke Negeri Paman Sam. Dalam kadar tertentu, dolar AS dan instrumen berbasis mata uang ini adalah safe haven karena memang aman. Apalagi berinvestasi di dolar AS menjanjikan cuan karena aura kenaikan suku bunga acuan yang semakin terasa.
Pada Juli 2018, inflasi di Negeri Paman Sam tercatat 2,9% YoY. Tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya tetapi merupakan laju tercepat sejak Februari 2012.
Laju inflasi yang semakin cepat akan menjadi pembenaran bagi The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif. Pasar kini berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan total empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang proyeksi awal yaitu tiga kali. Jika data-data ekonomi Negeri Adidaya terus positif, maka kemungkinan ke arah sana akan semakin tinggi.
Ditopang potensi kenaikan suku bunga, laju dolar AS kian tidak tertahankan. Kenaikan suku bunga akan membuat instrumen berbasis greenback menjadi menarik karena menawarkan imbalan lebih. Arus modal masuk ini kemudian akan memupuk kekuatan dolar AS.
Saat ini, arus modal masih meninggalkan Indonesia sehingga IHSG dan rupiah sama-sama ambruk. Meninggalkan Indonesia, uang-uang panas itu hinggap ke yen, franc, dan tentunya dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Selain yen, pilihan lainnya adalah franc Swiss. Pada pukul 13:59 WIB, franc menguat 0,11% terhadap dolar AS.
Emas sebenarnya juga salah satu safe haven. Bahkan sang logam mulia adalah instrumen lindung nilai alami karena pasokannya sangat terbatas.
Pada pukul 14:09 WIB, harga emas dunia turun 0,23%. Ini karena dolar AS sedang perkasa sehingga menekan harga emas. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS di hadapan enam mata uang utama, menguat 0,01%.
Ternyata selain ke yen dan franc, sepertinya arus modal pun mengarah ke Negeri Paman Sam. Dalam kadar tertentu, dolar AS dan instrumen berbasis mata uang ini adalah safe haven karena memang aman. Apalagi berinvestasi di dolar AS menjanjikan cuan karena aura kenaikan suku bunga acuan yang semakin terasa.
Pada Juli 2018, inflasi di Negeri Paman Sam tercatat 2,9% YoY. Tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya tetapi merupakan laju tercepat sejak Februari 2012.
Laju inflasi yang semakin cepat akan menjadi pembenaran bagi The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif. Pasar kini berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan total empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang proyeksi awal yaitu tiga kali. Jika data-data ekonomi Negeri Adidaya terus positif, maka kemungkinan ke arah sana akan semakin tinggi.
Ditopang potensi kenaikan suku bunga, laju dolar AS kian tidak tertahankan. Kenaikan suku bunga akan membuat instrumen berbasis greenback menjadi menarik karena menawarkan imbalan lebih. Arus modal masuk ini kemudian akan memupuk kekuatan dolar AS.
Saat ini, arus modal masih meninggalkan Indonesia sehingga IHSG dan rupiah sama-sama ambruk. Meninggalkan Indonesia, uang-uang panas itu hinggap ke yen, franc, dan tentunya dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular