
IHSG Anjlok 3,3%, 5 Saham Ini Banyak Dilepas Asing
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
13 August 2018 12:32

Jakara, CNBC Indonesia - Tekanan jual yang dilakukan investor asing terus menekan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saat penutupan perdagangan sesi I, IHSG ditutup terkoreksi 3,3% ke level 5.877,04.
Pada saat yang sama investor asing tercatat mencatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 500,68 miliar dari total nilai transaksi Rp 4,09 triliun dan volume 4,89 miliar saham.
Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham bank BUMN dengan laba bersih tertinggi ini, tercatat dijual bersih asing senilai Rp 112,21 miliar dan harga saham turun 5,90%
Saham-saham lain yang dilepas investor asing adalah saham saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 85,18 miliar, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 83,02 miliar, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dilepas Rp 71,18 miliar dan saham PT Pabrik Kerta Tjiwi Kimia (TKIM) dilepas Rp 60,01 miliar.
Asing tampaknya lebih banyak melepas kepemilikan saham-saham bank BUMN karena khawatir terjadi peningkatan kredit bermasalah (non-peforming loan/NPL). Pasalnya pada saat yang saham nilau tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah dan bertahan di level Rp 14.610/dolar AS.
Depresiasi dolar tersebut dikhawatirkan akan membuat beban keuangan perusahaan-perusahaan akan meningkat, sehingga muncul potensi kesulitan membayar utang. Inilah yang kemudian memicu asing melepas saham-saham perbankan.
(hps/wed) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Pada saat yang sama investor asing tercatat mencatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 500,68 miliar dari total nilai transaksi Rp 4,09 triliun dan volume 4,89 miliar saham.
Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham bank BUMN dengan laba bersih tertinggi ini, tercatat dijual bersih asing senilai Rp 112,21 miliar dan harga saham turun 5,90%
Asing tampaknya lebih banyak melepas kepemilikan saham-saham bank BUMN karena khawatir terjadi peningkatan kredit bermasalah (non-peforming loan/NPL). Pasalnya pada saat yang saham nilau tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah dan bertahan di level Rp 14.610/dolar AS.
Depresiasi dolar tersebut dikhawatirkan akan membuat beban keuangan perusahaan-perusahaan akan meningkat, sehingga muncul potensi kesulitan membayar utang. Inilah yang kemudian memicu asing melepas saham-saham perbankan.
Pelemahan nilai tukar ini disebabkan oleh tiga sentimen utama, yaitu defisit transaksi berjalan, defisit neraca pembayaran, dan krisis nilai tukar lira Turki. Khusus krisis lira Turki, faktor ini ikut mendorong pelemahan nilai tukar mata uang utama Asia.
(hps/wed) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular