
Impor Minyak Jadi Salah Satu Pemicu Defisit NPI
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
11 August 2018 16:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) defisit US$ 4,3 miliar, atau naik dari periode sebelumnya yaitu US$ 3,8 miliar.
Melihat faktor-faktor lonjakan defisit, terlihat bagaimana neraca perdagangan untuk sektor migas menunjukkan angka yang cukup tinggi sejak beberapa tahun terakhir.
Tercatat defisit neraca perdagagan migas kuartal II-2018 mencapai US$ 2,7 miliar atau tertinggi sejak tahun 2015. Lebih rinci, impor migas kuartal II-2018 US$ 7,2 miliar, sedangkan ekspor migas mencapai US$ 4,4 miliar.
"Peningkatan defisit neraca perdagangan migas dipengaruhi naiknya impor migas seiring kenaikan harga minyak global dan permintaan yang lebih tinggi saat lebaran dan libur sekolah," demikian tertulis dalam Laporan NPI BI Kuartal II-2018.
Impor minyak pada triwulan II-2018 mengalami kenaikan 11,1% bila dibanding periode sebelumya. Sementara itu untuk impor gas naik 11,4%.
Selanjutnya, ekspor minyak mengalami peningkatan sebesar 19,3% dan ekspor gas naik 1,4% bila dibanding periode sebelumnya.
(hps/hps) Next Article Q1-2021: Transaksi Berjalan Defisit Lagi, Kini -0,4% PDB
Melihat faktor-faktor lonjakan defisit, terlihat bagaimana neraca perdagangan untuk sektor migas menunjukkan angka yang cukup tinggi sejak beberapa tahun terakhir.
Tercatat defisit neraca perdagagan migas kuartal II-2018 mencapai US$ 2,7 miliar atau tertinggi sejak tahun 2015. Lebih rinci, impor migas kuartal II-2018 US$ 7,2 miliar, sedangkan ekspor migas mencapai US$ 4,4 miliar.
Impor minyak pada triwulan II-2018 mengalami kenaikan 11,1% bila dibanding periode sebelumya. Sementara itu untuk impor gas naik 11,4%.
Selanjutnya, ekspor minyak mengalami peningkatan sebesar 19,3% dan ekspor gas naik 1,4% bila dibanding periode sebelumnya.
(hps/hps) Next Article Q1-2021: Transaksi Berjalan Defisit Lagi, Kini -0,4% PDB
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular