Bagi IHSG, JK Lebih Baik Ketimbang Ma'ruf Amin

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 August 2018 14:49
Investor lebih mengapresiasi penunjukkan Jusuf Kalla sebagai cawapres ketimbang Ma'ruf Amin.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,18% hingga siang ini ke level 6.075,85. Walaupun tak banyak, penguatan tersebut sudah mampu menjadikan IHSG sebagai bursa saham terbaik di kawasan Asia.

Pelaku pasar merespon positif penunjukkan Ma'ruf Amin oleh Joko Widodo sebagai pendampingnya dalam menghadapi kontestasi pilpres 2019 mendatang. Dengan menggandeng Ketua MUI tersebut, peluang Jokowi dalam memenangkan pilpres 2019 dianggap semakin lebar.

Namun, taji dari Ma'ruf Amin dalam mendongkrak IHSG tak sebesar Jusuf Kalla. Kala dideklarasikan sebagai calon wakil presiden Jokowi pada 19 Mei 2014 silam, IHSG memang terkoreksi sebesar 0,33%. Namun, koreksi IHSG saat itu lebih disebabkan oleh aksi ambil untung ketimbang investor yang merespon negatif penunjukkan JK. Pasalnya, terhitung sejak 7-16 Mei 2014, IHSG telah melesat sebesar 4,08%.

Tak seperti Ma'ruf Amin yang secara mengejutkan dipilih untuk mendampingi Jokowi, JK memang sudah santer dikabarkan akan ditunjuk sejak beberapa waktu sebelum deklarasi dilakukan, bersama opsi lainnya yakni Abraham Samad yang kala itu menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akibatnya, price-in sudah dilakukan terlebih dulu oleh pelaku pasar.

Nama Ma'ruf Amin sebenarnya juga diketahui masuk dalam radar Jokowi, seiring dengan huruf depan namanya yakni 'M' yang dikodekan oleh Jokowi sebagai cawapresnya. Namun, karena ada banyak kandidat lain yang huruf depan namanya juga berawalan 'M', investor menjadi dibuat bingung.

Sampai detik-detik terakhir pun, nama Ma'ruf Amin juga tak dipilih Jokowi. Mantan pengusaha mebel tersebut dikabarkan memilih Mohammad Mahfud Mahmodin alias Mahfud MD sebagai pendampingnya, sebelum secara mengejutkan menggantinya dengan Ma'ruf Amin. Investor jadi belum sempat melakukan price-in atas nama Ketua MUI tersebut. Price-in yang sempat dilakukan adalah untuk nama Mahfud MD.

Kurang Paham Ekonomi?
Bisa jadi, investor lebih mengapresiasi penunjukan JK ketimbang Ma'ruf Amin lantaran latar belakangnya sebagai pebisnis yang sangat kuat. JK dianggap sangat mumpuni untuk membenahi perekonomian tanah air.

Lebih lanjut, dirinya juga sudah berpengalaman dalam memimpin dengan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono sebagai wakil presiden periode 2004-2009.

Di sisi lain, Ma'ruf Amin memang juga memiliki latar belakang yang kuat di bidang ekonomi, namun lebih ke ekonomi Syariah. Hal ini ditunjukkan dengan dirinya yang tercatat duduk di dewan pengawas syariah di 4 bank terkemuka Indonesia, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Muamalat, dan Bank Mega Syariah.

Selain itu, dirinya juga menjabat sebagai Anggota ex-Officio Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2014 sampai sekarang.

Masalahnya, perekonomian Indonesia lebih banyak didorong oleh ekonomi konvensional ketimbang ekonomi Syariah.

Investor memandang pemilihan Ma'ruf Amin lebih sebagai jalan pintas dalam memenangkan pilpres 2019 ketimbang demi membenahi perekonomian Indonesia.

Pada akhirnya, investor tetap memberikan apresiasi lantaran pelaku pasar memang bisa dibilang menyukai kepemimpinan presiden Joko Widodo dengan trademark yang dimilikinya yakni pembangunan infrastruktur. Namun, apresiasi dari investor tak sebesar kala JK ditunjuk sebagai pendamping Jokowi.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Capres-Cawapres Daftar ke KPU, IHSG Dibuka Naik 0,32%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular