
BI Susah Payah Jaga Rupiah, Tak Sekadar Intervensi
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
07 August 2018 14:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengaku kondisi ekonomi global membuat nilai tukar terombang-ambing. Bahkan, negara sekelas Thailand dan Singapura yang tak punya defisit transaksi berjalan pun terkenda dampaknya.
"Negara-negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia melemah. Apalagi kita, ya pasti kena," kata Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Erwin Haryono di sela acara CNBC Indonesia VIP Forum, Selasa (7/8/2018).
Menurutnya, Thailand yang mengalami surplus pada transaksi berjalan justru harusnya mempunyai stok dolar memadai. Namun kondisi saat ini tidak.
"Harusnya nilai tukarnya naik, tapi karena ada shock, karena kenaikan bunga AS, trade war [perang dagang], maka terganggu juga," ungkap Erwin.
"Intervensi sudah dilakukan BI dan tentu saja itu tidak akan bisa atasi niali tukar. Kita harus cari cara meningkatkannya melalui banyak sisi," tutup Erwin lebih jauh.
Nilai tukar rupiah mulai berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini.
Pada Selasa (7/8/2018) pukul 14:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.435/US$. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
"Negara-negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia melemah. Apalagi kita, ya pasti kena," kata Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Erwin Haryono di sela acara CNBC Indonesia VIP Forum, Selasa (7/8/2018).
Menurutnya, Thailand yang mengalami surplus pada transaksi berjalan justru harusnya mempunyai stok dolar memadai. Namun kondisi saat ini tidak.
"Intervensi sudah dilakukan BI dan tentu saja itu tidak akan bisa atasi niali tukar. Kita harus cari cara meningkatkannya melalui banyak sisi," tutup Erwin lebih jauh.
Nilai tukar rupiah mulai berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini.
Pada Selasa (7/8/2018) pukul 14:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.435/US$. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular