
Rupiah Perkasa di Hadapan Seluruh Mata Uang G20
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 August 2018 17:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali mengulang masa kejayaan di hadapan mata uang negara G20. Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2018 yang diatas ekspektasi pasar menjadi amunisi ampuh bagi mata uang Tanah Air.
Pada Senin (6/8/2018) pukul 16:45 WIB, rupiah menguat terhadap seluruh mata uang negara-negara G20. Berikut data perdagangan rupiah, seperti yang dikutip dari Reuters:
Siang tadi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi nasional periode kuartal II-2018. Dalam data tersebut, ekonomi Indonesia tumbuh 5,27% year-on-year (YoY) atau lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 5,01% YoY.
Angka ini juga melebihi dari ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 sebesar 5,125. Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) hanya tumbuh di kisaran 5,16-5,17%.
Sektor konsumsi yang menjadi motor utama laju pertumbuhan ekonomi. Pada periode ini, konsumsi menyumbang pertumbuhan PDB hingga 55,43%. Penguatan di sektor tersebut tidak lepas dari maraknya tambahan pendapatan masyarakat seperti bantuan sosial, Tunjangan Hari Raya (THR) hingga gaji ke-13.
Bantuan sosial tunai dari pemerintah yang tumbuh 61,69% YoY pada kuartal II-2018, jauh lebih kencang dari kuartal II-2017 yang tumbuh 18,57% YoY. Selain itu, gaji ke-13 dan THR bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang keluar menjelang lebaran lalu juga menyuntikkan energi positif bagi pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Pertumbuhan ekonomi yang diatas ekspektasi menumbuhkan optimisme investor terutama asing untuk kembali memburu aset-aset berbasis rupiah. Di pasar saham, aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 359,99 miliar.
Aliran modal asing yang deras mendorong rupiah mampu menguat terhadap mata uang negara G20. Penguatan tertinggi dialami rupiah di hadapan lira Turki.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Kian Perkasa, Begini Analisis Penguatannya
Pada Senin (6/8/2018) pukul 16:45 WIB, rupiah menguat terhadap seluruh mata uang negara-negara G20. Berikut data perdagangan rupiah, seperti yang dikutip dari Reuters:
![]() |
Siang tadi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi nasional periode kuartal II-2018. Dalam data tersebut, ekonomi Indonesia tumbuh 5,27% year-on-year (YoY) atau lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 5,01% YoY.
Sektor konsumsi yang menjadi motor utama laju pertumbuhan ekonomi. Pada periode ini, konsumsi menyumbang pertumbuhan PDB hingga 55,43%. Penguatan di sektor tersebut tidak lepas dari maraknya tambahan pendapatan masyarakat seperti bantuan sosial, Tunjangan Hari Raya (THR) hingga gaji ke-13.
Bantuan sosial tunai dari pemerintah yang tumbuh 61,69% YoY pada kuartal II-2018, jauh lebih kencang dari kuartal II-2017 yang tumbuh 18,57% YoY. Selain itu, gaji ke-13 dan THR bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang keluar menjelang lebaran lalu juga menyuntikkan energi positif bagi pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Pertumbuhan ekonomi yang diatas ekspektasi menumbuhkan optimisme investor terutama asing untuk kembali memburu aset-aset berbasis rupiah. Di pasar saham, aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 359,99 miliar.
Aliran modal asing yang deras mendorong rupiah mampu menguat terhadap mata uang negara G20. Penguatan tertinggi dialami rupiah di hadapan lira Turki.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Kian Perkasa, Begini Analisis Penguatannya
Most Popular