PDB di Atas konsensus, Asing Borong Saham Rp 144 M
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 August 2018 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing kian gencar melakukan aksi beli di pasar saham pasca Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 yang tercatat di atas ekspektasi.
Sepanjang kuartal-II, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,27% YoY, mengalahkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,125% YoY. Capaian ini juga mengalahkan posisi kuartal-I 2018 yang sebesar 5,06% YoY dan posisi kuartal-II 2017 yang sebesar 5,01% YoY.
Sebelum data tersebut diumumkan, beli bersih investor asing tercatat di kisaran Rp 39 miliar. Kini, nilainya telah membengkak menjadi Rp 144 miliar.
5 besar saham yang diburu investor asing adalah: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 69,8 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 60,1 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 38,1 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 28,3 miliar), dan PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 27,9 miliar).
Terlihat bahwa saham-saham emiten perbankan, utamanya yang masuk dalam kategori BUKU IV, menjadi primadona bagi investor asing. Ketika ekonomi tumbuh kencang, bank-bank di tanah air memang menjadi salah satu pihak yang paling diuntungkan, lantaran ada potensi penyaluran kredit yang akan membaik di masa depan.
Hal tersebut lantas mengobati kekecewaan investor terhadap penyaluran kredit yang relatif mengecewakan sepanjang semester-I 2018. Sepanjang paruh pertama 2018, total penyaluran kredit BMRI tercatat sebesar Rp 762,5 triliun, naik 11,8% jika dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu. Sementara pada paruh pertama 2017, penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,65% YoY. Ini artinya, pertumbuhan penyaluran kredit hanya naik tipis.
Penyaluran kredit PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tumbuh 19,14% YoY sepanjang paruh pertama 2018, tak banyak meningkat dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 18,81% YoY.
Sementara itu, penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hanya mampu tumbuh 11,1% YoY sepanjang paruh pertama 2018, jauh lebih rendah dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 15,4% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Dalam Sepekan, Investor Asing Masuk Rp 2,12 T
Sepanjang kuartal-II, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,27% YoY, mengalahkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,125% YoY. Capaian ini juga mengalahkan posisi kuartal-I 2018 yang sebesar 5,06% YoY dan posisi kuartal-II 2017 yang sebesar 5,01% YoY.
Sebelum data tersebut diumumkan, beli bersih investor asing tercatat di kisaran Rp 39 miliar. Kini, nilainya telah membengkak menjadi Rp 144 miliar.
Terlihat bahwa saham-saham emiten perbankan, utamanya yang masuk dalam kategori BUKU IV, menjadi primadona bagi investor asing. Ketika ekonomi tumbuh kencang, bank-bank di tanah air memang menjadi salah satu pihak yang paling diuntungkan, lantaran ada potensi penyaluran kredit yang akan membaik di masa depan.
Hal tersebut lantas mengobati kekecewaan investor terhadap penyaluran kredit yang relatif mengecewakan sepanjang semester-I 2018. Sepanjang paruh pertama 2018, total penyaluran kredit BMRI tercatat sebesar Rp 762,5 triliun, naik 11,8% jika dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu. Sementara pada paruh pertama 2017, penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,65% YoY. Ini artinya, pertumbuhan penyaluran kredit hanya naik tipis.
Penyaluran kredit PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tumbuh 19,14% YoY sepanjang paruh pertama 2018, tak banyak meningkat dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 18,81% YoY.
Sementara itu, penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hanya mampu tumbuh 11,1% YoY sepanjang paruh pertama 2018, jauh lebih rendah dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 15,4% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Dalam Sepekan, Investor Asing Masuk Rp 2,12 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular