Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (3/6/18). IHSG ditutup terkoreksi (-0.07%) ke level 6.007.
Pelemahan enam sektor industri turut menyeret indeks IHSG. Sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sektor aneka industri (-1.90%) dan diikuti sektor infrastruktur (-0.82%).
Sedangkan sektor naik terbesar sektor Agrikultur (+2.30%) dan keuangan (+0.76%). Selanjutnya investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp. 176,22 milyar di semua pasar.
Pergerakan IHSG kembali mengalami pelemahan seiring masih adanya aksi jual pelaku pasar dengan aksi jual asing senilai Rp176,22 miliar. Masih melemahnya laju bursa saham Asia, kekhawatiran akan tidak tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta melemahnya laju Rupiah membuat IHSG kembali ke zona merah.
Namun selama sepekan, IHSG masih mampu mencatatkan performa positif dengan surplus sebesar 0,31%. Nasib IHSG jauh lebih baik ketimbang bursa saham utama kawasan yang 'terjun bebas'.
Secara mingguan, indeks Shanghai Composite amblas 4,63%, Hang Seng jatuh 3,92%, Nikkei 225 terkoreksi 0,82%, Kospi turun 0,32%, dan indeks Strait Times terpangkas 1,78%.
Dengan berbagai catatan serta pergerakan IHSG yang masih bertahan di atas level 6.000, berikut saham-saham yang perlu diperhatikan dari para broker yang dirangkum CNBC Indonesia, Senin (6/8/18).
Di akhir pekan kemarin , indeks IHSG ditutup terkoreksi (-0.07%) ke level 6,007. Dari dalam negeri, dalam sepekan ini pasar menanti rilis data ekonomi Indonesia, antara lain data produk domestik bruto (PDB) dan cadangan devisa indoensia dan juga neraca pembayaran.
Secara teknikal, hari ini Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.994 - 6.023. Untuk hari ini, beberapa saham yang perlu diperhatikan diantaranya :
- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
Meningkatkanya penjualan pada semester I-2018 mendorong peningkatkan laba bersih perusahaan. Dimana perusahaan mencatatakan kenaikan penjualan sebesar Rp 544 milyar atau naik sebesar 35,6%.
Hal ini tidak terlepas strategi perusahaan dalam mengakuisisi perusahaan tekstil PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries. Secara garis besar, Kiwoom Sekuritas masih menilai hal ini akan mendorong harga saham SRIL untuk mengalami peningkatan, meskipun tidak banyak.
Kiwoom merekomendasikan beli untuk SRIL, namun tetap perhatikan pergerakan secara jangka pendek karena akan mempengaruhi proyeksi jangka panjang. Beli (Jangka Pendek) dengan probabilitas 50% serta beli (investasi) dengan probabilitas 68%.
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan pendapatan US$ 578,58 juta pada semester I-2018, meningkat 42,36% year on year (yoy) seiring memanasnya harga komoditas dan pemasukan dari sektor kelistrikan.
Kiwoom Sekuritas menilai hal ini merupakan sesuatu yang baik bagi MEDC, kenaikan dari beban pajak pada semester I-2018 naik menjadi US$ 96,17 juta dibandingkan US$ 60,66 juta pada semester I-2017. Hal ini yang menyebabkan laba perusahaan mengalami penurunan pada semester ini.
Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham MEDC untuk dibeli secara jangka pendek dengan probabilitas 34% dengan target Rp 1.050 - Rp 975. Sedangkan jual (investasi) dengan probabilitas 62% dengan target Rp 950- Rp 1.350.
Pada perdagangan hari ini, IHSG masih terancam turun mendekati 5.950-an sebelum kembali naik dan breakout ke level 6.110 sebagai bagian dari awal uptrend menuju 6.400.
Diperkirakan flat tersebut sangat mungkin merupakan bullish reversal yang dibutuhkan agar IHSG dapat melanjutkan awal uptrend menuju level 6.400. Sehingga, tetap perlu diwaspadai apabila IHSG turun di bawah 5.900 di sepanjang Agustus 2018.
Beberapa saham yang direkomendasikan diantaranya :
Beli:
- PGAS (naik untuk breakout dan mengawali uptrend)
- BBTN (naik untuk breakout dan mengawali uptrend)
- JPFA (naik untuk breakout dan mengawali uptrend)
- WIKA (naik dalam uptrend)
Jual:
- ASII (turun dalam throwback dan di awal uptrend)
- LSIP (turun sebagai correction dan dalam uptrend)
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan bahwa setelah IHSG naik +0.37% disertai net buy asing Rp 1,11 triliun selama pekan lalu, awal pekan ini IHSG diperkirakan menguat seiring penguatan DJIA +0.54%, EIDO +0.42%, Nikel +1.27%, Timah +0.36%.
Beberapa saham yang perlu diperhatikan menurut MNC Sekuritas di antaranya :
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Perseroan menaikkan target keuangan 2018. Pertama, mengubah target kontrak baru dari Rp 57,24 triliun menjadi Rp 58,11 triliun lalu kedua WIKA menaikkan target pendapatan dari Rp 39,43 triliun menjadi Rp 39,48 triliun.
Dengan demikian, proyeksi laba bersih perseroan pada tahun ini naik dari sebelumnya Rp 1,96 triliun menjadi Rp 2,03 triliun.
- PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC)
Perseroan berencana mengakuisisi saham proyek smelter seng dan pengolahan seng oksida di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, bersama dengan Merlion Resources Holding Limited (MRHL). Kedua proyek baru itu akan menambah laba perseroan sekitar Rp 173 miliar.
Di dalam pipeline bersama MRHL, smelter seng ini nantinya memiliki kapasitas produksi 30.000 ton per tahun, sedangkan pengolahan seng oksida sebesar 50.000 ton per tahun.
Mulai September 2018, perusahaan berencana mengoperasikan 1 pabrik flotasi baru. Dengan demikian, volume produksi harian dapat meningkat menjadi 2.500 ton, dan produksi bulanan menuju 7.000-7.500 ton.
- PT Mahaka Media (ABBA)
Perseroan mencetak penurunan penjualan bersih menjadi Rp 90,36 miliar hingga periode 30 Juni 2018 turun dibandingkan penjualan bersih Rp 135,23 miliar di periode sama tahun 2017.
Rugi sebelum pajak penghasilan tercatat Rp 20,45 miliar naik dari rugi sebelum pajak Rp 3,00 miliar tahun sebelumnya dan rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 7,32 miiar dari rugi Rp 1,12 miliar hingga Juni tahun sebelumnya.
Berikut saham-saham lain yang perlu diperhatikan dalam perdagangan hari ini menurut MNC Sekuritas :
BUY : MARK, BBRI, JSMR, UNVR, PTBA, ITMG, ADRO, GGRM, BBCA, TINS, BBNI, SRIL, ACES, BMRI, HMSP, HOKI, INTP, JPFA, PGAS, SMGR, TPIA.
Buy on Weakness : ASII, INDY, INKP, ANTM, INCO, UNTR, BRPT, MEDC, TLKM.
Mega Capital Sekuritas menyampaikan bahwa selama sepekan terakhir, IHSG mengalami kenaikan sebesar +0.31% ke 6,007 dengan sektor perkebunan (+6.61%) mengalami kenaikan terbesar dipicu oleh rencana pemerintah untuk mengoptimalkan program B20 atau mencampurkan biodiesel sebesar 20% ke bahan bakar.
Adapun sektor infrastruktur (-5.45%) mengalami koreksi terbesar. Pergerakan indeks sepekan dipengaruhi oleh rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal II 2018, rilis data ekonomi dalam negeri yaitu inflasi serta sentimen negatif global kecemasan perang dagang antara AS dan China.
Untuk perdagangan hari ini, Mega Sekuritas memperkirakan IHSG fluktuatif menguat terbatas di level 5.980 - 6.060. Beberapa saham yang perlu diperhatikan diantaranya :
Speculative buy : BBRI (TP Rp 3.450- Rp 3.500, SL Rp 3.260)
Buy on Weakness : TLKM (TP Rp 3.550 - Rp 3.590. SL Rp 3.370)
Trading Buy : BMRI (TP Rp 7.425-Rp 7.525, SL Rp 6.950)
Sell on Strength : INCO (BF Rp 3.930 - Rp 3.860, BB Rp 4.350)
Speculative Buy : MEDC (TP Rp 1.030 - Rp 1.075, SL Rp 960)
Valbury Sekuritas memprediksikan normalisasi ekonomi AS yang dapat menjadi sinyale kenaikan suku bunga The Fed serta perang dagang AS dan Cina yang belum ada habisnya dapat memberatkan bagi IHSG untuk melaju ke teritorial positif pada perdagangan hari ini termasuk dalam pekan ini.
Beberapa saham yang perlu diperhatikan diantaranya :
BBNI: Trading Buy
• Close Rp 7.900, TP Rp 8.175
• Boleh buy di level Rp 7.775 - Rp 7.900
• Resistance di Rp 8.175 & support di Rp 7.775
• Waspadai jika tembus di Rp 7. 775
• Batasi resiko di Rp 7.700
JSMR: Trading Buy
• Close Rp 5.000, TP Rp 5.075
• Boleh buy di level Rp 4.890 - Rp 5.000
• Resistance di Rp 5.075 & support di Rp 4.890
• Waspadai jika tembus di Rp 4.890
• Batasi resiko di Rp 4.860
TLKM : Trading Buy
• Close Rp 3.460, TP Rp 3.550
• Boleh buy di level Rp 3.430 - Rp 3.460
• Resistance di 3550 & support di Rp 3.430
• Waspadai jika tembus di Rp 3.430
• Batasi resiko di Rp 3.400
BBTN: Trading Buy
• Close Rp 2.450, TP Rp 2.480
• Boleh buy di level Rp 2.420 - Rp 2.450
• Resistance di Rp 2.480 & support di Rp 2.420
• Waspadai jika tembus di Rp 2.420
• Batasi resiko di Rp 2.400
LSIP: Trading Buy
• Close 1210, TP 1260
• Boleh buy di level 1145-1210
• Resistance di 1260 & support di 1145
• Waspadai jika tembus di 1145
• Batasi resiko di 1130
CPIN: Trading Buy
• Close 4710, TP 4850
• Boleh buy di level 4610-4710
• Resistance di 4850 & support di 4610
• Waspadai jika tembus di 4610
• Batasi resiko di 4580
BNI Sekuritas memprediksi IHSG diperkirakan bergerak mendatar dengan kecenderungan penguatan terbatas dalam perdagangan hari ini.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, indeks global bergerak menguat dalam merespon rilis laporan keuangan emiten di 2Q18 yang positif. Sedangkan IHSG ditutup melemah 5 poin ke level 6.007 (- 0,1%) ditengah bervariasinya pergerakan indeks regional Asia.
Sentimen perang dagang antara AS dan China, serta depresiasi IDR terhadap USD masih membebani laju IHSG.
Akan tetapi, ada potensi penguatan terbatas pada pergerakan IHSG hari ini seiring positifnya ekspektasi data pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2Q18 yang mana akan dirilis pada hari ini.
Adapun saham pilihan kami hari ini antara lain TLKM, UNTR, dan ERAA dimana pergerakan indeks diperkirakan di kisaran level 5.962 - 6.052.