Harga Minyak Tinggi Laba Medco Malah Turun 48%, Ada Apa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 August 2018 10:28
Turun menjadi US$ 41,32 juta (Rp 578,55 miliar, asumsi Rp 14.000/dolar), turun dari US$ 85,04 juta (Rp 1,19 triliun) pada akhir Juni 2017.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan penurunan laba bersih untuk periode hingga Juni 2018 lalu sebesar 51,41%. Turun menjadi US$ 41,44 juta (Rp 580,14 miliar, asumsi Rp 14.000/dolar), turun dari US$ 80,67 juta (Rp 1,13 triliun) pada akhir Juni 2017.

Padahal, pada periode semester I-2018 perusahaan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 42,36% menjadi US$ 578,58 juta (Rp 8,10 triliun) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US% 406,41 juta (Rp 5,68 triliun).

President Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan meski kinerja minyak dan gas meningkat, namun diimbangi dengan adanya kerugian dalam afiliasi pertambangan Perseroan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang mulai menggiatkan pengembangan tahap 7 dari tambang Batu Hijau.

EBITDA semester pertama 2018 sebesar US$301,3 juta, 50,4% lebih tinggi dari paruh pertama tahun 2017 yang didorong oleh membaiknya harga komoditas dan volume yang stabil, bersamaan dengan telah dikonsolidasikannya Medco Power.

Harga minyak dan gas masing-masing meningkat 35% dan 9% menjadi US$ 66,8 per bbl dan US$ 6,0 per mmbtu dan harga rata-rata penjualan listrik naik 56% menjadi 4,19ยข/kwh, tidak termasuk biaya bahan bakar.

Sementara itu, efisiensi di pengeboran dan proyek pengembangan serta penangguhan biaya yang didukung dengan kurs nilai tukar dollar AS yang memberikan dampak positif telah memungkinkan Perseroan untuk memangkas panduan belanja modal 2018 sebesar 15%.

Pada semester pertama 2018, rata-rata produksi minyak dan gas adalah 82,4 mboepd, lebih rendah dari semester pertama 2017 karena penyesuaian permintaan pasar gas.

Perusahaan mempertahankan estimasi produksi sepanjang tahun 2018 sebesar 85 mboepd dengan kapasitas produksi yang dimiliki hingga 100 mboepd, menyesuaikan permintaan dari para pelanggan gas.

Kapasitas terpasang bruto Medco Power Indonesia naik 20% dibandingkan tahun lalu menjadi 2,795 MW setelah operasi komersial pada bulan Mei dari unit ketiga dan terakhir dari fase pertama fasilitas Sarulla Geothermal.

Sementara itu, semester pertama tahun 2018 AMNT telah meningkatkan pembangunan fase 7 tambang Batu Hijau ke kapasitas penuh dan telah mendapatkan fasilitas pinjaman pertamanya dari sebuah bank internasional. Amman saat ini sedang dalam proses penunjukan kontraktor Front End Engineering and Design untuk pembangunan smelter.
(hps) Next Article Harga Minyak Drop, Medco Rugi Rp 817 M di Semester I-2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular