IHSG Bergejolak, Ini Reksa Dana Cocok untuk Tempat Investasi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 August 2018 14:05
Ditambah lagi dengan pertimbangan suku bunga yang sudah naik 100 bps sejak awal tahun ke 5,25%.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - BNI Asset Management menilai saat ini kondisi pasar saham masih bergerak sideways yang sebagian besar disebabkan sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Ditambah lagi dengan pertimbangan suku bunga yang sudah naik 100 bps sejak awal tahun ke 5,25%.

Direktur Utama BNI Asset Management Reita Farianti mengatakan untuk mengantisipasi koreksi lebih dalam dari produk reksa dana, terutama reksa dana saham masih akan berfokus pada saham-saham di sektor konsumer karena dinilai paling stabil dengan kondisi yang terjadi saat ini.

"Sekarang dengan oil price yang sudah menembus harga tertinggi saat ini kita juga manage mining karena kalau tidak nanti kita ketinggalan," kata Reita di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/8).

Sementara itu, untuk sektor perbankan saat ini masih di posisi netral pasalnya masih menunggu kebijakan di sektor perbankan mengenai langkah yang akan diambil perbankan untuk mengelola reasio utang dan dana pihak ketiga (DPK).

Menurut dia, selama konsolidasi antara Amerika dan China masih berlangsung soft maka diprediksi kondisi pasar tak akan mengalami volatilitas yang tinggi.

Kinerja reksa dana saham bulan lalu berbanding lurus dengan pergerakan  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,36%. Kinerja reksa dana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index tercatat memberikan keuntungan rata-rata sebesar 1,82% dalam satu bulan saja (month to month).
(hps) Next Article Cuan...Cuan! Semua Reksa Dana Merangkak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular