
Saham Pilihan Broker
Setelah Tembus 6.000, Ini Saham-saham yang Layak Disimak
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
02 August 2018 08:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat hingga 1,63% pada perdagangan Rabu, 1 Agustus 2018 ke level 6.033,42. Penguatan IHSG dimotori oleh rilis data inflasi periode Juli yang lebih rendah dari ekspektasi.
Pada bulan lalu, terjadi inflasi 0,28% secara bulanan (month-to-month/MtM). Kemudian secara tahunan (year-on-year/YoY) laju inflasi tercatat 3,18%, sementara inflasi inti YoY di posisi 2,87%.
Sementara itu, beberapa emiten membukukan kenaikan laba yang fantastis, meski tidak menutup kenyataan ada yang juga masih membukukan kerugian. Aksi emiten lain yang cukup menarik perhatian adalah adanya aksi akuisisi dan emiten yang mendapat pinjaman cukup besar dari perbankan.
Lalu bagaimana pergerakan IHSG dan aksi korporasi emiten tersebut mempengaruhi perdagangan saham hari ini, simak rekomendasi dari broker berikut ini;
1. Samuel Sekuritas
Kenaikan IHSG dapat dianggap sebagai bagian dari awal uptrend menuju 6.400 sampai akhir tahun 2018. Samuel Sekuritas meyakini IHSG akan mendekati 6.110 di bulan Agustus 2018. Ada indikasi kenaikan IHSG kemarin karena relatif overbought sehingga kemungkinan IHSG kembali Flat di dua hari ini. Pada hari ini, Samuel Sekuritas menyukai saham PTBA, ERAA dan Buy on Weakness untuk ANTM dan TLKM.
Adapun rekomendasi saham lainnya, yakni;
Beli: BMRI, RALS, SSIA dan LSIP
Jual : GGRM dan ASII
2. Mega Sekuritas
IHSG ditutup menguat +1.63% ke 6,033 terutama dipicu oleh kenaikan saham perbankan antara lain BMRI dan BBRI. Semua sektor berada di zona positif dengan sektor aneka industri (+3.84%) dan industri dasar (+2.97%) mengalami kenaikan terbesar. Kenaikan indeks dipengaruhi oleh sentimen dari rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal II 2018 yang cukup baik serta rilis data inflasi Juli 2018 yang sebesar 0.28% dengan inflasi inti mencapai 0.41%, rekor inflasi inti tertinggi sejak Januari 2017.
Wall Street bervariasi dengan S&P 500 turun -0.10% dan Dow turun -0.32%. Namun Nasdaq berhasil ditutup menguat +0.46% dipicu oleh kenaikan saham Apple setelah rilis data pendapatan dan laba yang melampaui ekspektasi. Pasar tertekan sentimen negatif dari isu konflik dagang serta hasil pertemuan the Fed. Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump berencana mengenakan tarif tinggi, yaitu hingga 25% atas produk impor senilai USD 200 miliar dari China. Angka tersebut lebih tinggi dari sebelumnya 10%. Sementara itu, the Fed mempertahankan suku bunga acuannya dan juga menyatakan bahwa ekonomi AS tengah bertumbuh.
Menurut Mega Sekuritas, pagi ini bursa global dibuka melemah sehingga IHSG akan fluktuatif menguat terbatas di rentang 6.000-6.080. Adapun untuk rekomendasi saham, yakni;
Beli: JSMR, BMRI, BBNI, MEDC dan BBRI.
3. BNI Sekuritas
Pada Rabu kemarin, indeks global sebagian besar bergerak secara beragam. Indeks Nasdaq menguat 0,46% ke level 7.707 sementara Dow Jones turun -0,32% ke level 25.333 sedangkan indeks S&P500 turun -0,1% ke level 2.813. Sementara itu di bursa Eropa, sebagian besar indeks bergerak dalam teritori negatif. FTSE London melemah - 1,24% ke level 7.652 lalu diikuti DAX Frankfurt yang turun - 0,53% ke level 12.737 dan CAC Paris yang turun -0,24% ke level 5.498.
Pada sisi lain di bursa domestik, IHSG ditutup naik 96 poin (1,63%) ke level 6.033 dengan nilai beli bersih asing (foreign net buy) mencapai Rp629 miliar dimana kenaikan terbesar terjadi pada sektor aneka industri (3,84%) lalu diikuti oleh industri dasar (2,97%). Pada penutupan IHSG kemarin, nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap dollar AS (USD) sempat menguat ke level IDR 14.439 per USD. Investor perlu mencermati rilis data indikator ekonomi terakhir perihal kenaikan suku bunga acuan India sebesar 25bps menjadi 6,5% pada 1 Agustus 2018.
Sementara itu tingkat inflasi Indonesia untuk Juli 2018 tercatat turun dari 0,59% mom (3,18% yoy) menjadi 0,28% mom (3,12% yoy) yang lebih rendah dari konsensus pasar sebesar 0,31% mom (3,24 yoy), karena itu BNI Sekuritas berharap bahwa BI tidak menaikan suku bunga acuannya pada Agustus 2018 ini setelah merespon rendahnya inflasi di bulan sebelumnya.
"Kami melihat bahwa pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi melemah yang dapat dipengaruhi oleh pelemahan indeks global," tulis BNI Sekuritas. Pergerakan indeks diprediksi akan bergerak dalam rentang 5.974-6.063.
Adapun untuk saham pilihan pada perdagangan hari ini adalah KAEF, SIDO, ANTM dan PTBA.
4. Trimegah Securities
Dengan mempertimbangan inflasi Juli yang lebih rendah dari yang dibayangkan, 3,18 secara tahunan, dibandingkan estimasi Trimegah 3,35%, maka IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan. Berikut ini saham-saham rekomendasri dari Trimegah Securities.
Saham Rekomendasi :
(hps/hps) Next Article Minim Katalis Positif, Waspada Koreksi IHSG Masih Membayangi
Pada bulan lalu, terjadi inflasi 0,28% secara bulanan (month-to-month/MtM). Kemudian secara tahunan (year-on-year/YoY) laju inflasi tercatat 3,18%, sementara inflasi inti YoY di posisi 2,87%.
Sementara itu, beberapa emiten membukukan kenaikan laba yang fantastis, meski tidak menutup kenyataan ada yang juga masih membukukan kerugian. Aksi emiten lain yang cukup menarik perhatian adalah adanya aksi akuisisi dan emiten yang mendapat pinjaman cukup besar dari perbankan.
1. Samuel Sekuritas
Kenaikan IHSG dapat dianggap sebagai bagian dari awal uptrend menuju 6.400 sampai akhir tahun 2018. Samuel Sekuritas meyakini IHSG akan mendekati 6.110 di bulan Agustus 2018. Ada indikasi kenaikan IHSG kemarin karena relatif overbought sehingga kemungkinan IHSG kembali Flat di dua hari ini. Pada hari ini, Samuel Sekuritas menyukai saham PTBA, ERAA dan Buy on Weakness untuk ANTM dan TLKM.
Adapun rekomendasi saham lainnya, yakni;
Beli: BMRI, RALS, SSIA dan LSIP
Jual : GGRM dan ASII
2. Mega Sekuritas
IHSG ditutup menguat +1.63% ke 6,033 terutama dipicu oleh kenaikan saham perbankan antara lain BMRI dan BBRI. Semua sektor berada di zona positif dengan sektor aneka industri (+3.84%) dan industri dasar (+2.97%) mengalami kenaikan terbesar. Kenaikan indeks dipengaruhi oleh sentimen dari rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal II 2018 yang cukup baik serta rilis data inflasi Juli 2018 yang sebesar 0.28% dengan inflasi inti mencapai 0.41%, rekor inflasi inti tertinggi sejak Januari 2017.
Wall Street bervariasi dengan S&P 500 turun -0.10% dan Dow turun -0.32%. Namun Nasdaq berhasil ditutup menguat +0.46% dipicu oleh kenaikan saham Apple setelah rilis data pendapatan dan laba yang melampaui ekspektasi. Pasar tertekan sentimen negatif dari isu konflik dagang serta hasil pertemuan the Fed. Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump berencana mengenakan tarif tinggi, yaitu hingga 25% atas produk impor senilai USD 200 miliar dari China. Angka tersebut lebih tinggi dari sebelumnya 10%. Sementara itu, the Fed mempertahankan suku bunga acuannya dan juga menyatakan bahwa ekonomi AS tengah bertumbuh.
Menurut Mega Sekuritas, pagi ini bursa global dibuka melemah sehingga IHSG akan fluktuatif menguat terbatas di rentang 6.000-6.080. Adapun untuk rekomendasi saham, yakni;
Beli: JSMR, BMRI, BBNI, MEDC dan BBRI.
3. BNI Sekuritas
Pada Rabu kemarin, indeks global sebagian besar bergerak secara beragam. Indeks Nasdaq menguat 0,46% ke level 7.707 sementara Dow Jones turun -0,32% ke level 25.333 sedangkan indeks S&P500 turun -0,1% ke level 2.813. Sementara itu di bursa Eropa, sebagian besar indeks bergerak dalam teritori negatif. FTSE London melemah - 1,24% ke level 7.652 lalu diikuti DAX Frankfurt yang turun - 0,53% ke level 12.737 dan CAC Paris yang turun -0,24% ke level 5.498.
Pada sisi lain di bursa domestik, IHSG ditutup naik 96 poin (1,63%) ke level 6.033 dengan nilai beli bersih asing (foreign net buy) mencapai Rp629 miliar dimana kenaikan terbesar terjadi pada sektor aneka industri (3,84%) lalu diikuti oleh industri dasar (2,97%). Pada penutupan IHSG kemarin, nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap dollar AS (USD) sempat menguat ke level IDR 14.439 per USD. Investor perlu mencermati rilis data indikator ekonomi terakhir perihal kenaikan suku bunga acuan India sebesar 25bps menjadi 6,5% pada 1 Agustus 2018.
Sementara itu tingkat inflasi Indonesia untuk Juli 2018 tercatat turun dari 0,59% mom (3,18% yoy) menjadi 0,28% mom (3,12% yoy) yang lebih rendah dari konsensus pasar sebesar 0,31% mom (3,24 yoy), karena itu BNI Sekuritas berharap bahwa BI tidak menaikan suku bunga acuannya pada Agustus 2018 ini setelah merespon rendahnya inflasi di bulan sebelumnya.
"Kami melihat bahwa pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi melemah yang dapat dipengaruhi oleh pelemahan indeks global," tulis BNI Sekuritas. Pergerakan indeks diprediksi akan bergerak dalam rentang 5.974-6.063.
Adapun untuk saham pilihan pada perdagangan hari ini adalah KAEF, SIDO, ANTM dan PTBA.
4. Trimegah Securities
Dengan mempertimbangan inflasi Juli yang lebih rendah dari yang dibayangkan, 3,18 secara tahunan, dibandingkan estimasi Trimegah 3,35%, maka IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan. Berikut ini saham-saham rekomendasri dari Trimegah Securities.
Saham Rekomendasi :
- ERAA 3170 beil TP 3.400 and support 3.050
- WSKT 2110 beli di kisaran 2.050-2.190
- INKP 19700 beli TP Rp 20.050 dan Rp 19100
- JSMR 4810 beli TP 4740
- GGRM 75.000 resistance for today at 75300
- UNTR 35.975, take profit at range 35500-36100
(hps/hps) Next Article Minim Katalis Positif, Waspada Koreksi IHSG Masih Membayangi
Most Popular