Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,65% ke level 6.027 pada perdagangan Senin, 30 Juli 2018. Penguatan ini seiring dengan adanya sentimen domestik yaitu pencabutan pewajiban pemenuhan pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) batu bara menjadi obat kuat yang mujarab buat IHSG.
Namun kebijakan ini masih belum jelas bentuknya. Pemerintah masih akan membahas aturan teknis dan waktu implementasi.
Sementara dari sisi eksternal, Dow Jones Industrial Index (DJIA) ditutup minus 0,57%, S&P 500 juga melemah 0,57%, dan Nasdaq anjlok 1,42%. Indeks Nasdaq melemah di kisaran 1% selama 3 hari beruntun, pertama dalam 3 tahun terakhir.
Sama seperti perdagangan akhir pekan lalu, amblasnya saham-saham teknologi masih menjadi penyebab koreksi massal di Wall Street. Saham Microsoft turun 2,15%, Facebook minus 2,19%, Amazon anjlok 2,09%, Alphabet (induk usaha Google) melemah 1,82%, Netflix jatuh 5,7%, dan Apple terkoreksi 0,56%.
Dengan mencermati perkembangan sektor internal dan eksternal tersebut, bagaimana para broker dan sekuritas melihat kondisi IHSG dan saham-saha
IHSG pada perdagangan kemarin berhasil ditutup menguat didorong sektor pertambangan setelah ada wacana mengenai rencana pecabutan DMO batubara. Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 230 miliar dengan saham ADRO dan BBCA menjadi net top buyer sedangkan saham PTBA dan BBNI menjadi net top seller.
Secara teknikal, Indeks membentuk two white candlestick pattern mengindikasikan potensi menguat lanjutan. Disamping itu, Indeks ditutup diatas garis MA5, Indikator RSI dan MFI bergerak uptrend. Sehingg diperkirakan hari ini Indeks bergerak menguat dengan range pergerakan 5.943-6.016.
Saham yang diperhatikan adalah:
Bursa saham Wall Street turun akibat kejatuhan saham-saham teknologi yang menekan sentimen pada ketiga bursa di Wall Street. Pagi ini bursa Singapura dibuka turun -0,45% dan Kuala Lumpur turun -0,26%.
Dari domestik, kemarin nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp6,417 triliun dan Asing Beli Bersih +2,89% dari nilai tersebut. Pertemuan kemarin pengusahan batu bara dan Menko Luhut menyiratkan bahwa pembahasan tentang penghapusan DMO masih dalam tahap awal, masih banyak ketidakpastiannya.
Pemberlakuan paling cepat di 2019. Dan bagi yang tidak memenuhi DMO di 2018 akan kena denda yang masih akan ditetapkan. Untuk perhitungan pungutan di 2019 masih akan ditetapkan batas harga, kuota dsb. Artinya, ini menjadi ketidakpastian.
Hari ini hari terakhir bulan Juli. Umumnya ada Window Dressing, karena IHSG telah naik banyak dalam akhir-akhir ini maka peluang Window Dressing menjadi kecil. Pergerakan karena laporan keuangan masih ada, karena banyak yang baru terbit di hari ini. Tetapi, tekanan pada IHSG akan besar, sehingga peluang IHSG turun besar.
Sejumlah saham yang layak diperhatikan :
- TIKM
- JPFA
- ADMG
- WSKT
- MAPI
- MYOR
- INDF
- BBKP
IHSG menguat di awal pekan dan ditutup naik naik 0,65% ke 6,027. Sektor pertambangan (+2.72%) mengalami kenaikan terbesar dipicu oleh penguatan saham berbasis sektor batubara setelah berita revisi kebijakan DMO.
Sementara sektor infrastruktur turun 0,20% mengalami koreksi terdalam. Kenaikan indeks dipengaruhi oleh sentimen positif dari rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal II 2018. Adapun bursa regional ditutup terkoreksi dengan investor menunggu hasil pertemuan Bank of Japan.
Saham-saham pilihan antara lain:
- WSKT, TP 2,250-2,280, SL 2,080
- WIKA, TP 1,635-1,665, SL 1,530
- TINS, TP 910-925, SL 850
- JSMR, TP 4,960-5,000, SL 4,690
- BMRI, TP 6,975-7,075, SL 6,500
Indeks global pekan ini dibuka pada tren menurun. Indeks Nasdaq melemah -1,39% ke level 7.630 diikuti S&P500 turun -0,58% ke level 2.802 sedangkan indeks Dow Jones turun - 0,57% ke level 25.306.
Sementara itu di bursa Eropa, sebagian besar indeks bergerak dalam teritori negatif. DAX Frankfurt melemah -0,48% ke level 12.798 lalu diikuti CAC Paris yang turun -0,37% ke level 5.491 dan FTSE London yang turun -0,01% ke level 7.700.
Lebih lanjut di bursa domestik, IHSG menutup perdagangan kemarin naik 38 poin (0,765) ke level 6.027 dengan nilai beli bersih asing (foreign net buy) mencapai Rp234 miliar. Pada penutupan IHSG pekan lalu, nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap dollar AS (USD) menguat tipis ke level IDR 14.406 per USD.
“Kami melihat bahwa IHSG pada minggu ini berpotensi menguat didukung oleh sentimen domestik dari ekspektasi positif terhadap rilis laporan keuangan kuartal II-2018,”ujar BNI Sekuritas.
Pekan ini, investor perlu memberikan perhatian pada Indikator ekonomi yang terkait dengan tingkat inflasi Indonesia dimana consensus pasar memperkirakan laju inflasi naik 3,4% yoy dibandingkan dengan laju inflasi Juni sebesar 3,12% yoy. IHSG pada hari ini diprediksi akan mengalami penguatan terbatas hingga rilis tingkat inflasi Indonesia pada esok hari.
Adapun saham pilihan BNI Sekuritas adalah MEDC, DOID, KAEF dan RALS.
Ekuitas Asia diawal pekan ditutup melemah. Dipimpin oleh indeks saham di Jepang dengan Nikkei (-0.74%) dan Topix (-0.43%) di ikuti dengan indeks Hangseng (-0.25%) dan CSI (-0.17%) yang juga melemah di China dan Hongkong.
Investor menanti hasil keputusan kebijakan moneter bank sentral di dunia. Yen stabil dan imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang turun karena Bank of Japan merencanakan kembali untuk membeli obligasi dalam jumlah yang tidak terbatas untuk ketiga kalinya dalam seminggu.
IHSG (+0.41%) menguat 24.66 poin kelevel 6013.80 dengan emiten sektor pertambangan (+3.28%) memimpin dan menjadi trigger penguatan IHSG. Faktor dilepasnya kuota export tambang oleh pemerintah guna menjaga defisit neraca perdagangan berdampak optimis bagi emiten pertambangan. HRUM (+10.18%), INDY (+8.78%), ADRO (+6.36%) dan ANTM (+6.11%) menjadi penopang penguatan disektor pertambangan. Investor asing pun merespon positif dengan tercatat net buy 216.43 Miliar rupiah diawal pekan pada saham ADRO, INDY dan HRUM menjadi top net buy value investor asing. Bursa saham Eropa dibuka mayoritas melemah mengikuti mayoritas ekuitas Asia. Indeks Eurostoxx (-0.31%), FTSE (-0.23%) dan DAX (-0.23%) dengan emiten tambang dan konsumer menjadi pemimpin pelemahan ditengah earning season yang mulai bergerak dibawah ekspektasi.
Tingkat Indeks kepercayaan konsumen di zona Eropa stagnan di level -0.6 sedangkan Indeks kepercayaan industry turun menjadi 5.8 dalam data yang rilis siang ini menjadi sentimen negatif. Sentimen yang akan hadir selanjutnya diantaranya hasil pertemuan dan keputusan BOJ pada kebijakan moneter. Selain itu data penjualan ritel dan beberapa data inflasi di zona Eropa pun tidak luput menjadi perhatian investor ditengah aksi tunggu data consumer spending di AS sebagai indikator tingkat inflasi dan hawkish fed rate kedepannya. Pergerakan IHSG mengarah pada resistance MA200 secara teknikal setelah berhasil kuat diatas MA5. Meskipun demikian ruang pergerakan IHSG terlihat terbatas pada indikator Stochastic yang yang telah jenuh beli dengan indikasi dead-cross. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan dengan rentan pergerakan 5989-6050.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya:
- ICBP
- ANTM
- TLKM
- MEDC
- PTPP
- SMSM
- TKIM
- ADHI