
Laporan Keuangan Kinclong, Saham ASII jadi Motor Utama IHSG
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 July 2018 15:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi motor utama penguatan IHSG pada hari ini. Hingga berita ini diturunkan, harga saham ASII melesat 4,49% ke level Rp 6.975/saham. Di saat yang bersamaan, IHSG menguat 0,6% ke level Rp 5.982,02.
Saham ASII ditransaksikan senilai Rp 224,4 miliar dengan volume sebanyak 32,8 juta unit. Frekuensi perdagangan adalah 3.884 kali.
Aksi beli atas saham ASII dipicu oleh kinerja keuangannya yang mampu mengalahkan proyeksi analis. Sepajang kuartal-II 2018, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 5,4 triliun, jauh mengalahkan rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 4,98 triliun. Laba per saham perusahaan tercatat sebesar Rp 134, di atas konsensus yang sebesar Rp 121,7.
Jika dilihat secara semesteran, ASII mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 11% YoY sepanjang semester I-2018 menjadi Rp 10,38 triliun. Salah satu pendorong pertumbuhan laba bersih perusahaan adalah anak usahanya yang bergerak di sektor batu bara yakni PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sepanjang semester 1 2018, UNTR mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 60% YoY menjadi Rp 5,5 triliun. Kenaikan harga batu bara membuat kinerja bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan meningkat.
Pada bisnis mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu meningkat 37% YoY menjadi 2.400 unit, dimana pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Penjualan Mobil Turun tapi Saham ASII Bisa Naik, Karena LTV?
Saham ASII ditransaksikan senilai Rp 224,4 miliar dengan volume sebanyak 32,8 juta unit. Frekuensi perdagangan adalah 3.884 kali.
Aksi beli atas saham ASII dipicu oleh kinerja keuangannya yang mampu mengalahkan proyeksi analis. Sepajang kuartal-II 2018, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 5,4 triliun, jauh mengalahkan rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 4,98 triliun. Laba per saham perusahaan tercatat sebesar Rp 134, di atas konsensus yang sebesar Rp 121,7.
Sepanjang semester 1 2018, UNTR mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 60% YoY menjadi Rp 5,5 triliun. Kenaikan harga batu bara membuat kinerja bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan meningkat.
Pada bisnis mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu meningkat 37% YoY menjadi 2.400 unit, dimana pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Penjualan Mobil Turun tapi Saham ASII Bisa Naik, Karena LTV?
Most Popular