Usai Merugi, Vale Catatkan Laba Bersih Senilai Rp 424,73 M

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 July 2018 18:31
Kinerja yang membaik tersebut didorong oleh pendapatan bersih perseroan yang naik 28,34% pada semester I tahun ini menjadi US$ 374,61 juta.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih senilai US$ 29,38 juta atau Rp 424,73 miliar di semester I-2018. Pada semester I-2017, INCO mencatatkan kerugian sebesar US$21,47 juta (Rp 310,42 miliar).

Kinerja yang membaik tersebut didorong oleh pendapatan bersih perseroan yang naik 28,34% pada semester I tahun ini menjadi US$ 374,61 juta atau Rp 5,41 triliun dibandingkan dengan pendapatan bersih pada semester-I 2017 senilai US$ 291,88 juta.

Pendapatan penjualan perseroan kepada Vale Canada Limited meningkat 28,36% menjadi US$ 299,74 juta. Sedangkan pendapatan penjualan kepada Sumitomo Metal Mining Co.Ltd tumbuh 28,28% menjadi US$ 74,86 juta. Namun, pada semester I ini produksi nikel perseroan turun 3,47% dari sebelumnya 37,3 ribu MT menjadi 36,03 ribu MT.

Sedangkan penjualan nikel juga turun 3,07% dari sebelumnya 37,14 ribu MT pada semester I-2017 menjadi 36 ribu MT pada semester-I tahun ini. "Tingginya rata-rata harga realisasi dan tingginya pengiriman di sepanjang kuartal II dibandingkan kuartal I tahun ini menjadi penyebab naiknya EBITDA perseroan," ujar manajemen perseroan dalam rilisnya.

Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan pada semester I tahun ini naik 3,61% menjadi US$ 321,07 juta dibandingkan dengan beban pokok pada semester-I tahun lalu senilai US$ 309,88 juta.

Sedangkan liabilitas perseroan turun 14,86% menjadi US$ 310,93 juta dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai US$ 365,19 juta. Ekuitas INCO meningkat 1,62% pada semester I tahun ini menjadi US$ 1,84 miliar.

Namun aset perseroan di sepanjang semester I tahun ini turun 1,13% menjadi US$ 2,15 miliar dibandingkan dengan aset INCO pada akhir 2017 senilai US$ 2,18 miliar.

Pada periode tersebut INCO telah mengeluarkan US$ 13,3 juta anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang turun dari semester I-2017 senilai US$ 16,5 juta. Sedangkan pada tahun ini, perseroan berencana memproduksi sekitar 77 ribu MT nikel.



(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular