Bahkan Negara G20 'Menyerah' Soal Ketidakpastian Global
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
25 July 2018 14:37
Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan global seperti perang dagang masih menjadi pembahasan utama dalam pertemuan G20 di Argentina pada minggu lalu.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir pada rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).
"Kemarin dari dalam pertemuan G20 kita bisa melihat suasananya bahwa dari pembicaraan diantara negara-negara besar, seperti RRT [China], AS, dan Eropa masih menunjukan bahwa ketidakpastian masih sangat tinggi. Karena belum ada kesepakatan mereka akan menetapkan perselisihan dalam sisi perdagangan," ungkapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Selain itu, Sri Mulyani menjelaskan bahwa ketidakpastian global yang semakin tak menentu ini belum bisa ditangani oleh G20. Belum ada kepastian langkah yang didapatkan oleh G20 untuk mengatasi kepastian global.
Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara berkembang harus lebih waspada untuk menghadapi kondisi global ini.
"Jadi kita juga harus tetap waspada sebagai negara berkembang karena suasana ketidak pastian ini masih akan berlangsung. Karena pada mekanisme tingkat menteri belum ada kesepakatan menagani ketidakpastian itu," jelasnya.
Adapun, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia harus mempersiapkan langkah untuk menghadapi ini. Pertama dari sisi stabilitas harus dijaga dengan koordinasi antara Kemenkeu, BI, OJK dan K/L yang berhubungan dengan neraca pembayaran.
"Poinnya adalah bagaimana kita tetap menjaga keseimbangan eksternal kita agar dia tidak menjadi sumber untuk memunculkan ketidakpastian," tandasnya.
(dru) Next Article Simak Curhat Lengkap Sri Mulyani Soal 'Trump Musuh Bersama'
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir pada rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).
"Kemarin dari dalam pertemuan G20 kita bisa melihat suasananya bahwa dari pembicaraan diantara negara-negara besar, seperti RRT [China], AS, dan Eropa masih menunjukan bahwa ketidakpastian masih sangat tinggi. Karena belum ada kesepakatan mereka akan menetapkan perselisihan dalam sisi perdagangan," ungkapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara berkembang harus lebih waspada untuk menghadapi kondisi global ini.
"Jadi kita juga harus tetap waspada sebagai negara berkembang karena suasana ketidak pastian ini masih akan berlangsung. Karena pada mekanisme tingkat menteri belum ada kesepakatan menagani ketidakpastian itu," jelasnya.
Adapun, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia harus mempersiapkan langkah untuk menghadapi ini. Pertama dari sisi stabilitas harus dijaga dengan koordinasi antara Kemenkeu, BI, OJK dan K/L yang berhubungan dengan neraca pembayaran.
"Poinnya adalah bagaimana kita tetap menjaga keseimbangan eksternal kita agar dia tidak menjadi sumber untuk memunculkan ketidakpastian," tandasnya.
(dru) Next Article Simak Curhat Lengkap Sri Mulyani Soal 'Trump Musuh Bersama'
Most Popular