RI Masih Jauh dari Krisis Walau Rupiah Terus Melemah

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
24 July 2018 13:40
Nilai tukar Rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap Dolar AS.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar Rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap Dolar AS. Rupiah pada perdagangan siang ini, Selasa (24/7/2018) pukul 12:00 WIB, tercatat sebesar Rp 14.540 per US$ 1.

Pelemahan Rupiah yang terus berlangsung ini dinilai tidak akan membuat Indonesia mengalami krisis keuangan seperti tahun 1998 lalu. Hal ini disampaikan oleh Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasetiantono di Gedung Bursa Efek Indonesia.

"Indonesia tidak pernah mengalami 'chaos' seperti tahun 1965 dan 1998 karena krisis Rupiah terdepresiasi," ungkapnya di BEI, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Dia menjelaskan, depresiasi Rupiah kali ini tidak berpotensi mengalami krisis seperti tahun 1998. Pasalnya, kondisinya jauh berbeda, di mana pada 1998, nilai tukar Rupiah dari Rp 2.300 per US$ menjadi Rp 15.000 per US$, sedangkan saat ini nilai tukar tidak naik setinggi dulu.

"Depresiasinya (Rupiah) bukan seperti sekarang. Sekarang memang Rp 14.400 tapi kan awalnya dari Rp 13.700, jadi sebenarnya marginya hanya dari Rp 13.700 ke Rp 14.400. Tahun 98 loncat nya dari Rp 2.300 ke Rp 15. 000. Jadi harap dibedakan. Orang jangan membandingkan Rp 14.400 mirip 1998 sebesar Rp 15.000 karena 1998 loncat, free fall," jelas dia.

Dengan kondisi ini, dia menekankan agar pasar tidak terlalu khawatir dengan kondisi Rupiah saat ini. Apalagi penyebab dari pelemahan Rupiah yang terus berlangsung lebih karena faktor global.

"Jadi karena itu pasar jangan terlalu nerveous dengan hal ini. Harus rasional dengan angka-angka itu karena ada penjelasannya. Ada the story behind," tukas dia.






(dru) Next Article CAD Masih Jadi Hantu Bagi Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular