
Dibayangi Pelemahan Rupiah, IHSG Dibuka Menguat 0,32%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 July 2018 09:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,32% ke level 5.934,41 pada pagi hari ini. Sebelumnya, bursa saham utama kawasan Asia juga dibuka di zona hijau: indeks Kospi naik 0,17%, indeks Hang Seng naik 0,09%, indeks Nikkei naik 0,71%, indeks Strait Times naik 0,05%, dan indeks Shanghai naik 0,1%.
IHSG berhasil menguat ditengah-tengah pelemahan nilai tukar. Pada pagi hari ini, rupiah melemah hingga 0,45% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.550. Pelemahan rupiah datang sebagai hasil dari semakin mencuatnya persepsi investor mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini oleh the Federal Reserve.
Hal tersebut terjadi pasca Trump mengeluhkan kebijakan the Fed yang terus saja melakukan normalisasi suku bunga acuan. Trump menilai pengetatan moneter oleh The Fed akan menghambat pemulihan ekonomi Negeri Adidaya. Kenaikan suku bunga yang diperkirakan mencapai empat kali sepanjang 2018 membuat dolar AS menguat sendirian, dan itu membuat ekspor AS kurang kompetitif.
"China, Uni Eropa, dan lainnya telah memanipulasi mata uang mereka dan suku bunga ditekan serendah mungkin. Sementara AS menaikkan suku bunga dan dolar AS semakin kuat, menyebabkan kita tidak kompetitif. Seperti biasa, bukan sebuah kesetaraan (level playing field)," cuit Trump melalui Twitter.
Sebagai informasi, bank sentral merupakan sebuah institusi yang independen. Kini, ada ketakutan bahwa the Fed justru akan semakin yakin untuk bergerak lebih agresif guna membuktikan independensinya. Ketika peluang untuk menaikkan suku bunga acuan nantinya adalah 50:50, the Fed ditakutkan akan cenderung untuk memilih menaikkan.
Jika pelemahan rupiah terus bertahan atau malah bertambah parah, IHSG bisa dipaksa berbalik arah ke zona merah.
Dari sisi eksternal, kondisinya juga tak baik, seiring dengan memanasnya tensi geopolitik antara AS dengan Iran. Melalui akun twitter, Trump dengan keras mengancam Presiden Iran Hassan Rouhani.
"JANGAN PERNAH LAGI MENGANCAM AS ATAU ANDA AKAN MENGALAMI KONSEKUENSI YANG BELUM PERNAH TERJADI SEBELUMNYA. KAMI BUKAN LAGI NEGARA YANG BISA BERDIAM ATAS PERKATAAN ANDA YANG MENYEBARKAN KEKERASAN DAN KEMATIAN. WASPADALAH!" tegas Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Ancaman dari Trump ini keluar merespon pernyataan Rouhani yang sebelumnya memperingatkan akan bahaya yang akan terjadi jika AS berperang dengan Iran.
"Tuan Trump, tolong jangan bermain-main dengan ekor singa karena hanya akan membawa penyesalan. AS harus tahu bahwa perdamaian dengan Iran adalah biangnya damai, sementara peperangan dengan Iran adalah biangnya perang," tegas Rouhani dalam acara pembekalan kepada para diplomat, seperti dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, AS sudah keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran dan akan menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Teheran.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Pergerakan IHSG dan Rupiah Jelang Akhir Pekan
IHSG berhasil menguat ditengah-tengah pelemahan nilai tukar. Pada pagi hari ini, rupiah melemah hingga 0,45% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.550. Pelemahan rupiah datang sebagai hasil dari semakin mencuatnya persepsi investor mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini oleh the Federal Reserve.
Hal tersebut terjadi pasca Trump mengeluhkan kebijakan the Fed yang terus saja melakukan normalisasi suku bunga acuan. Trump menilai pengetatan moneter oleh The Fed akan menghambat pemulihan ekonomi Negeri Adidaya. Kenaikan suku bunga yang diperkirakan mencapai empat kali sepanjang 2018 membuat dolar AS menguat sendirian, dan itu membuat ekspor AS kurang kompetitif.
Sebagai informasi, bank sentral merupakan sebuah institusi yang independen. Kini, ada ketakutan bahwa the Fed justru akan semakin yakin untuk bergerak lebih agresif guna membuktikan independensinya. Ketika peluang untuk menaikkan suku bunga acuan nantinya adalah 50:50, the Fed ditakutkan akan cenderung untuk memilih menaikkan.
Jika pelemahan rupiah terus bertahan atau malah bertambah parah, IHSG bisa dipaksa berbalik arah ke zona merah.
Dari sisi eksternal, kondisinya juga tak baik, seiring dengan memanasnya tensi geopolitik antara AS dengan Iran. Melalui akun twitter, Trump dengan keras mengancam Presiden Iran Hassan Rouhani.
"JANGAN PERNAH LAGI MENGANCAM AS ATAU ANDA AKAN MENGALAMI KONSEKUENSI YANG BELUM PERNAH TERJADI SEBELUMNYA. KAMI BUKAN LAGI NEGARA YANG BISA BERDIAM ATAS PERKATAAN ANDA YANG MENYEBARKAN KEKERASAN DAN KEMATIAN. WASPADALAH!" tegas Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Ancaman dari Trump ini keluar merespon pernyataan Rouhani yang sebelumnya memperingatkan akan bahaya yang akan terjadi jika AS berperang dengan Iran.
"Tuan Trump, tolong jangan bermain-main dengan ekor singa karena hanya akan membawa penyesalan. AS harus tahu bahwa perdamaian dengan Iran adalah biangnya damai, sementara peperangan dengan Iran adalah biangnya perang," tegas Rouhani dalam acara pembekalan kepada para diplomat, seperti dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, AS sudah keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran dan akan menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Teheran.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Pergerakan IHSG dan Rupiah Jelang Akhir Pekan
Most Popular