BI, Jangan Sampai Pelemahan Rupiah Bikin Masyarakat Terbebani

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 July 2018 14:44
Kondisi nilai tukar rupiah pun menjadi salah satu topik utama rapat pemerintah dengan DPR.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali menggelar rapat Panitia Kerja (Panja) bersama dengan pemerintah, Senin (23/7/2018).

Kali ini, topik yang dibahas adalah kesimpulan laporan Semester I-2018 dan prognosis semester II Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2018.

Dalam rapat kali ini, kondisi nilai tukar rupiah pun menjadi salah satu topik utama. Beberapa anggota Banggar merasa kondisi nilai tukar rupiah sudah mulai memberatkan.

Anggota Banggar Fraksi PKB Siti Masrifah meminta kepada Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter agar terus berupaya menjaga nilai tukar rupiah tidak terlempar jauh dari fundamentalnya.

"BI harus memastikan jangan sampai kecepatan pelemahan rupiah melebihi kecepatan intervensi BI. Kami tidak menginginkan adanya lonjakan, sehingga masyarakat terkena dampaknya," kata Siti.

Hal senada turut dikemukakan Anggota Banggar Fraksi Gerindra Bambang Haryo. Menurut dia, pelemahan rupiah akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap harga barang-barang kebutuhan masyarakat.

"Hampir semua kebutuhan kita itu impor, hampir 100% impor. Ini akan terkena dampaknya," jelas Bambang.

Dalam laporan semester pertama pelaksanaan APBN 2018, nilai tukar rupiah secara rata-rata berada di level Rp 13.746/US$. Pada kuartal II-2018, rupiah diproyesikan menembus Rp 14.200/US$.

"Sehingga secara rata-rata tahunan Rp 13.973/US$," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani.

Adapun BI, memperkirakan nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 13.700/US$ - Rp 14.000/US$. Proyeksi tersebut, sudah mempertimbangkan dinamika ekonomi global.

Sepanjang hari ini, rupiah masih berada di kisaran Rp 14.465/US$. Sementara itu, harga jual dolar AS di sejumlah perbankan saat ini masih berada di kisaran Rp 14.550/US$ - Rp 14.640/US$



(dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular