BI Salahkan Faktor Eksternal Penyebab Depresiasi Rupiah

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
21 July 2018 16:32
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi menegaskan Bank Sentral akan selalu ada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia mencoba terus meyakinkan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bukan karena faktor internal. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi menegaskan Bank Sentral akan selalu ada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah.

"Kami selalu ada di pasar, mudah-mudahan rupiah kembali stabil,"ujar Hadi di JCC, Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Rupiah pekan oni menjadi mata uang dengan performa terburuk di kawasan Asia dimana dalam 5 hari perdagangan di minggu ini, rupiah melemah hingga 0,7% terhadap dolar AS di pasar spot, dari Rp 14.375/dolar AS menjadi Rp 14.475/dolar AS.

Sementara itu, secara year-to-date (YTD), nilai tukar rupiah sudah anjlok hingga 6,7% terhadap dolar AS. BI terus melakukan intervensi yang menyebabkan turunnya tingkat cadangan devisa. Sepanjang tahun ini (hingga akhir Juni), cadangan devisa Indonesia telah terkuras hingga US$ 10,4 miliar atau Rp 150,5 triliun.

Rosmaya menjelaskan, keadaan ekonomi Indonesia secara fundamental sebenarnya sehat. Namun, saat ini sedang ada "angin" atau pengaruh dari lua negeri, namun dia optimis Indonesia akan bisa menghadapinya

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk yang memiliki daya tahan dari luar yang cukup baik," ujarnya lagi.


(hps/hps) Next Article Rupiah Loyo, BI: Hanya Sementara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular