
Eropa Membaik, Rupiah Melemah Terhadap Euro dan Poundsterling
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
20 July 2018 16:46
Tidak hanya di hadapan euro, rupiah pun ikut-ikutan loyo di hadapan poundsterling. Pada Jumat (20/7/2018), pukul 15:29 WIB, 1 poundsterling dibanderol Rp 18.878,85. Rupiah melemah 0,27% dibandingkan perdagangan kemarin. Secara YTD, rupiah melemah hingga 2,72%.
Pelemahan mendorong harga jual poundsterling semakin mantap di atas Rp 19.000/EUR. Berikut data perdagangan di empat bank nasional utama terbesar hingga 15:15 WIB:
Faktor pelemahan rupiah lebih didorong oleh faktor domestik. Seperti halnya euro, pelemahan rupiah terhadap poundsterling terjadi menyusul keputusan BI menahan suku bunga acuannya. BI menganggap kebijakan menaikkan 100 basis poin dalam 3 bulan terakhir sudah cukup agresif.
Oleh sebab itu, BI membutuhkan jeda sehingga memutuskan tidak menaikkan suku bunga acuan pada rapat dewan gubernur BI edisi Juli. Hal ini pun diapresiasi negatif oleh pasar karena tekanan global khususnya dari Amerika Serikat (AS) mendorong aliran modal asing keluar dari Indonesia.
Hingga pukul 15:37 WIB, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai Rp 138,7 miliar. Situasi ini pun semakin menekan rupiah terhadap mata uang global termasuk di hadapan euro serta poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy)
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.544,00 | Rp 19.023,00 |
Bank BNI | Rp 18.693,00 | Rp 19.150,00 |
Bank BRI | Rp 18.769,08 | Rp 19.000,56 |
Bank BCA | Rp 18.648,00 | Rp 19.109,00 |
Oleh sebab itu, BI membutuhkan jeda sehingga memutuskan tidak menaikkan suku bunga acuan pada rapat dewan gubernur BI edisi Juli. Hal ini pun diapresiasi negatif oleh pasar karena tekanan global khususnya dari Amerika Serikat (AS) mendorong aliran modal asing keluar dari Indonesia.
Hingga pukul 15:37 WIB, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai Rp 138,7 miliar. Situasi ini pun semakin menekan rupiah terhadap mata uang global termasuk di hadapan euro serta poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy)
Pages
Most Popular