Eropa Membaik, Rupiah Melemah Terhadap Euro dan Poundsterling

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
20 July 2018 16:46
Eropa Membaik, Rupiah Melemah Terhadap Euro dan Poundsterling
Foto: REUTERS/Eric Vidal/File Photo
Jakarta, CNCB Indonesia - Kurs rupiah terhadap mata uang negara kawasan Eropa cenderung melemah pada sore ini, melengkapi tren negatif yang melanda rupiah terhadap mata uang global menjelang akhir pekan.

Pada Jumat (20/7/2018), pukul 15:11 WIB, Di hadapan euro, rupiah dibanderol Rp 16.906,64. Rupiah melemah 0,71% dibandingkan penutupan kemarin. Hal ini mengakibatkan pelemahan rupiah secara tahun berjalan (year-to-date/YTD) rupiah terdepresiasi hingga 3,81%. 
Eropa Membaik, Rupiah Melemah Terhadap Euro dan PoundsterlingSumber: Reuters
Pelemahan yang terjadi mendorong harga jual euro semakin mantap di atas Rp 17.000/EUR. Berikut data perdagangan di empat bank nasional utama terbesar hingga 15:15 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 16.613,00Rp 17.033,00
Bank BNIRp 16.721,00Rp 17.137,00
Bank BRIRp 16.795,29Rp 17.009,02
Bank BCARp 16.683,00Rp 17.111,00

Sentimen penguatan euro masih didorong oleh rilis data inflasi terbaru di Uni Eropa. Eurostat mengeluarkan rilis data inflasi per Juni tumbuh hingga 2%. Angka itu telah mencapai target inflasi bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB). Artinya, pengetatan moneter cukup terbuka.
 

Pasalnya, tingkat pengangguran per Juni hanya tumbuh 8,4% atau terendah sejak Desember 2008. Tingkat pengangguran yang menurun berarti kenaikan permintaan barang di pasar. Akibatnya, inflasi bisa tumbuh 2% atau tertinggi sejak Februari 2017.  

Situasi ini bisa menjadi pertimbangan ECB untuk mempercepat pengetatan moneternya. Seperti diketahui, ECB memulai pengetatan moneter pada akhir 2018 melalui pengurangan pembelian obligasi secara bertahap.  

Dari sisi suku bunga acuan, ECB memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan, setidaknya hingga 2019. Namun dengan kondisi sekarang, bisa jadi hal tersebut akan berubah dan menjadi energi penguatan bagi euro terhadap mata uang global termasuk rupiah. 

Di sisi lain, minimnya sentimen domestik mengakibatkan rupiah kian tertekan. Terlebih, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 5,25%. Situasi itu menyebabkan rupiah tidak memiliki tambahan energi sehingga loyo di hadapan euro.
Tidak hanya di hadapan euro, rupiah pun ikut-ikutan loyo di hadapan poundsterling. Pada Jumat (20/7/2018), pukul 15:29 WIB, 1 poundsterling dibanderol Rp 18.878,85. Rupiah melemah 0,27% dibandingkan perdagangan kemarin. Secara YTD, rupiah melemah hingga 2,72%.
Eropa Membaik, Rupiah Melemah Terhadap Euro dan PoundsterlingSumber: Reuters
Pelemahan mendorong harga jual poundsterling semakin mantap di atas Rp 19.000/EUR. Berikut data perdagangan di empat bank nasional utama terbesar hingga 15:15 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 18.544,00Rp 19.023,00
Bank BNIRp 18.693,00Rp 19.150,00
Bank BRIRp 18.769,08Rp 19.000,56
Bank BCARp 18.648,00Rp 19.109,00
Faktor pelemahan rupiah lebih didorong oleh faktor domestik. Seperti halnya euro, pelemahan rupiah terhadap poundsterling terjadi menyusul keputusan BI menahan suku bunga acuannya. BI menganggap kebijakan menaikkan 100 basis poin dalam 3 bulan terakhir sudah cukup agresif.  

Oleh sebab itu, BI membutuhkan jeda sehingga memutuskan tidak menaikkan suku bunga acuan pada rapat dewan gubernur BI edisi Juli. Hal ini pun diapresiasi negatif oleh pasar karena tekanan global khususnya dari Amerika Serikat (AS) mendorong aliran modal asing keluar dari Indonesia.  

Hingga pukul 15:37 WIB, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai Rp 138,7 miliar. Situasi ini pun semakin menekan rupiah terhadap mata uang global termasuk di hadapan euro serta poundsterling.  


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular