
Mata Uang Lain Mulai Menguat, Rupiah Terlemah di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 July 2018 12:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Bahkan depresiasi rupiah semakin dalam.
Pada Jumat (20/7/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.540. Rupiah melemah 0,48% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Masih terlemah sejak Oktober 2015.
Rupiah sudah melemah sejak pembukaan pasar, yaitu di 0,07%. Namun seiring jalan, rupiah semakin melemah. Posisi terlemah rupiah hari ini berada di Rp 14.540/US$ dan terkuatnya di Rp 14.480/US$.
Rupiah agak tertinggal dibandingkan sejumlah mata uang kawasan yang bisa membalikkan keadaan melawan dolar AS. Dengan depresiasi 0,48%, rupiah jadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia.
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap greenback pada pukul 12:15 WIB, mengutip Reuters:
Penguatan dolar AS mulai terbatas. Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback relatif terhadap enam mata uang utama, bahkan melemah 0,12% pada pukul 12:18 WIB.
Sepertinya pasar sudah mulai mencerna komentar Presiden AS Donald Trump. Dalam wawancara dengan CNBC Internasional, eks pembawa acara reality show The Apprentice itu mengatakan dolar AS sudah terlalu kuat kuat sehingga ekspor negara itu menjadi kurang kompetitif.
Komentar Trump menjadi pelatuk yang bisa jadi akan membuat dolar AS memulai tren depresiasinya. Mata uang ini memang sudah menguat agak keterlaluan, terlalu lama seolah tanpa jeda.
Akibat penyataan Trump, dolar AS mengalami tekanan jual. Mata uang Asia pun mampu membalikkan kedudukan.
Namun mengapa rupiah masih tertinggal di belakang, dengan depresiasi yang bahkan kian dalam?
Pada Jumat (20/7/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.540. Rupiah melemah 0,48% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Masih terlemah sejak Oktober 2015.
Rupiah sudah melemah sejak pembukaan pasar, yaitu di 0,07%. Namun seiring jalan, rupiah semakin melemah. Posisi terlemah rupiah hari ini berada di Rp 14.540/US$ dan terkuatnya di Rp 14.480/US$.
![]() |
Rupiah agak tertinggal dibandingkan sejumlah mata uang kawasan yang bisa membalikkan keadaan melawan dolar AS. Dengan depresiasi 0,48%, rupiah jadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia.
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap greenback pada pukul 12:15 WIB, mengutip Reuters:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 112,26 | +0,17 |
Yuan China | 6,78 | -0,23 |
Won Korea Selatan | 1.133,70 | +0,06 |
Dolar Taiwan | 30,68 | -0,02 |
Dolar Hong Kong | 7,85 | -0,01 |
Rupee India | 68,92 | +0,13 |
Dolar Singapura | 1,37 | -0,18 |
Baht Thailand | 33,42 | +0,12 |
Peso Filipina | 53,50 | +0,15 |
Penguatan dolar AS mulai terbatas. Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback relatif terhadap enam mata uang utama, bahkan melemah 0,12% pada pukul 12:18 WIB.
Sepertinya pasar sudah mulai mencerna komentar Presiden AS Donald Trump. Dalam wawancara dengan CNBC Internasional, eks pembawa acara reality show The Apprentice itu mengatakan dolar AS sudah terlalu kuat kuat sehingga ekspor negara itu menjadi kurang kompetitif.
Komentar Trump menjadi pelatuk yang bisa jadi akan membuat dolar AS memulai tren depresiasinya. Mata uang ini memang sudah menguat agak keterlaluan, terlalu lama seolah tanpa jeda.
Akibat penyataan Trump, dolar AS mengalami tekanan jual. Mata uang Asia pun mampu membalikkan kedudukan.
Namun mengapa rupiah masih tertinggal di belakang, dengan depresiasi yang bahkan kian dalam?
Next Page
Keputusan BI Kecewakan Pasar
Pages
Most Popular