
Mata Uang Lain Mulai Menguat, Rupiah Terlemah di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 July 2018 12:36

Bisa jadi ada sentimen domestik yang menahan rupiah. Kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga acuan masih dipertahankan di 5,25%. Kemungkinan pelaku pasar kurang mengapresiasi keputusan ini.
Mungkin pasar berharap BI lebih menunjukkan sinyal yang agresif. Pasalnya, The Federal Reserve/The Fed terus memberi sinyal kebijakan yang cenderung hawkish.
Gubernur The Fed Jerome Powell dalam paparannya di Senat dan Kongres menegaskan perekonomian AS akan terus tumbuh sampai beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga acuan secara bertahap masih menjadi pilihan kebijakan.
Pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi, atau empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang perkiraan awal yaitu tiga kali.
Mungkin pasar berharap BI merespons langkah The Fed ini dengan kebijakan baru. Namun dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, kebijakan baru hanya sebatas wacana seperti penerapan instrumen suku bunga baru yang akan diberi nama Indonea atau reaktifasi Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Perkembangan ini membuat pelaku pasar (utamanya asing) belum punya alasan untuk kembali masuk ke Indonesia. Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 67,93 miliar pada akhir perdagangan Sesi I. Aksi jual ini berkontribusi terhadap pelemahan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Mungkin pasar berharap BI lebih menunjukkan sinyal yang agresif. Pasalnya, The Federal Reserve/The Fed terus memberi sinyal kebijakan yang cenderung hawkish.
Gubernur The Fed Jerome Powell dalam paparannya di Senat dan Kongres menegaskan perekonomian AS akan terus tumbuh sampai beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga acuan secara bertahap masih menjadi pilihan kebijakan.
Mungkin pasar berharap BI merespons langkah The Fed ini dengan kebijakan baru. Namun dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, kebijakan baru hanya sebatas wacana seperti penerapan instrumen suku bunga baru yang akan diberi nama Indonea atau reaktifasi Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Perkembangan ini membuat pelaku pasar (utamanya asing) belum punya alasan untuk kembali masuk ke Indonesia. Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 67,93 miliar pada akhir perdagangan Sesi I. Aksi jual ini berkontribusi terhadap pelemahan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular