Trump Buat Dolar AS Perkasa, Bursa Asia Dibuka Bervariasi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 July 2018 09:13
Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks Strait Times naik 0,42%, indeks Hang Seng naik 0,16%, indeks Nikkei turun 0,13%, indeks Kospi turun 0,04%, dan indeks Shanghai turun 0,1%.

Perkasanya dolar AS membuat pelaku pasar berhati-hati dalam bertransaksi di pasar saham. Pada pagi hari ini, indeks dolar AS menguat sebesar 0,11%. Penguatan dolar AS dipicu oleh semakin mencuatnya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve pada tahun ini, pasca rilis data tenaga kerja yang positif.

Jumlah warga yang mengambil tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 14 Juli turun secara mengejutkan ke level terendahnya dalam lebih dari 48,5 tahun terakhir yakni sebesar 207.000 jiwa. Pencapaian tersebut juga jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 220.000 orang.

Kemudian, kritikan Presiden AS Donald Trump kepada the Fed juga menambah bahan bakar bagi dolar AS untuk menguat. Kemarin (19/7/2018), Trump mengkritik The Fed yang terus-menerus menaikkan suku bunga acuan. Trump menilai kebijakan ini akan menghambat laju ekonomi Negeri Paman Sam.

"Kita membaik, dan setiap kali kita mambaik mereka ingin menaikkan bunga. Saya tidak senang dengan itu, tetapi pada saat yang sama saya juga mempersilakan mereka melakukan yang terbaik. Saya hanya tidak suka kita sudah bekerja keras di bidang ekonomi tetapi kemudian suku bunga naik," ungkap Trump dalam wawancara bersama CNBC International.

Sebagai informasi, bank sentral merupakan sebuah institusi yang independen. Kini, ada ketakutan bahwa the Fed justru akan semakin yakin untuk bergerak lebih agresif guna membuktikan independensinya. Ketika peluang untuk menaikkan suku bunga acuan nantinya adalah 50:50, the Fed ditakutkan akan cenderung untuk memilih menaikkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/hps) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular