
Trump Kritik The Fed, Wall Street Ditutup di Zona Merah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 July 2018 06:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan hari Kamis (19/7/2018) di tengah-tengah kritik Presiden Donald Trump kepada bank sentral, Federal Reserve. Penurunan harga saham sektor perbankan juga turut membebani kinerja Wall Street.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,53% menjadi 25.064,5, S&P 500 tergelincir 0,4% ke 2.804,49 dengan sektor keuangan anjlok lebih dari 1%, sementara Nasdaq Composite juga turun 0,4% ke posisi 7.825,3.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNBC International, Trump mengatakan ia tidak senang The Fed menaikkan suku bunga acuannya.
"Karena [ekonomi] kita terus naik dan setiap kali Anda naik mereka ingin meningkatkan suku bunga lagi. Saya tidak terlalu - saya tidak senang dengan ini. Namun di saat yang sama saya membiarkan mereka meakukan apa yang menurut mereka terbaik," ujar Trump, dilansir dari CNBC International.
Analis berpendapat komentar itu tidak akan memengaruhi The Fed ataupun pasar.
"Saya kira pasar akan mengabaikannya karena [Gubernur The Fed Jerome] Powell akan mengabaikannya juga," kata Maris Ogg, presiden di Tower Bridge Advisors. "Ia adalah seorang pengusaha properti... ia akan berpikir kenaikan suku bunga adalah hal buruk, apapun yang terjadi."
Pejabat The Fed, termasuk Powell, telah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini dan telah berencana meningkatkannya dua kali lagi hingga akhir tahun.
Sementara itu, saham-saham perbankan secara umum berjatuhan akibat penurunan suku bunga obligasi negara AS. JPMorgan Chase, Citigroup, Bank of America, dan Morgan Stanley semuanya melemah lebih dari 1%. Yield obligasi AS bertenor 10 tahun jatuh menjadi 2,83% hari Kamis.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average melemah 0,53% menjadi 25.064,5, S&P 500 tergelincir 0,4% ke 2.804,49 dengan sektor keuangan anjlok lebih dari 1%, sementara Nasdaq Composite juga turun 0,4% ke posisi 7.825,3.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNBC International, Trump mengatakan ia tidak senang The Fed menaikkan suku bunga acuannya.
"Karena [ekonomi] kita terus naik dan setiap kali Anda naik mereka ingin meningkatkan suku bunga lagi. Saya tidak terlalu - saya tidak senang dengan ini. Namun di saat yang sama saya membiarkan mereka meakukan apa yang menurut mereka terbaik," ujar Trump, dilansir dari CNBC International.
"Saya kira pasar akan mengabaikannya karena [Gubernur The Fed Jerome] Powell akan mengabaikannya juga," kata Maris Ogg, presiden di Tower Bridge Advisors. "Ia adalah seorang pengusaha properti... ia akan berpikir kenaikan suku bunga adalah hal buruk, apapun yang terjadi."
Pejabat The Fed, termasuk Powell, telah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini dan telah berencana meningkatkannya dua kali lagi hingga akhir tahun.
Sementara itu, saham-saham perbankan secara umum berjatuhan akibat penurunan suku bunga obligasi negara AS. JPMorgan Chase, Citigroup, Bank of America, dan Morgan Stanley semuanya melemah lebih dari 1%. Yield obligasi AS bertenor 10 tahun jatuh menjadi 2,83% hari Kamis.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular