Suku Bunga Acuan BI Berpotensi Tetap, Saham Bank Diburu

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 July 2018 09:52
Saham-saham perbankan jadi buruan investor pada pagi hari ini.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka menguat 0,26%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melebarkan penguatannya. Hingga berita ini diturunkan, IHSG naik sebesar 0,46% ke level 5.918,02.

Penguatan IHSG banyak dimotori oleh aksi beli atas saham-saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+2,81%), PT Bank Maybank Indonesia Tbk/BNII (+0,93%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+0,78%), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk/BTPN (+0,51%), PT Bank CIMB Niaga Tbk/BNGA (+0,5%).

Seiring dengan aksi beli atas saham-saham perbankan, sektor jasa keuangan naik sebesar 0,55%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.

Aksi beli dilakukan oleh investor seiring dengan ekspektasi bahwa Bank Indonesia (BI) akan menahan tingkat suku bunga acuan di level 5,25%. Keputusan tersebut akan diumumkan pada siang hari ini.

Konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia memperkirakan bank sentral masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,25%. Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, hanya 2 yang memperkirakan kenaikan sebesar 25bps menjadi 5,5%, sementara sisanya memperkirakan tingkat suku bunga acuan tak akan diubah.

Jika suku bunga acuan dinaikkan seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, profitabilitas dari bank-bank menjadi taruhannya. Ketika suku bunga acuan dinaikkan, bank akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga deposito dan kredit. Masalahnya, dengan kondisi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, kenaikan suku bunga kredit akan membuat masyarakat dan pelaku usaha berpikir dua kali dalam menarik pinjaman.

Dengan ekspektasi bahwa tingkat suku bunga acuan masih akan ditahan di level saat ini, investor menjadi memiliki ruang untuk melakukan akumulasi. Terlebih, sentimen dari sisi eksternal juga mendukung.

Berbicara dalam acara Delivering Alpha yang diselenggarakan oleh CNBC International, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bisa melebihi level 4% untuk satu atau dua kuartal.

"Kami mendekati 3% dan mungkin mencapai 4% untuk satu atau dua kuartal," papar Kudlow yang sempat menjadi Anchor dari CNBC.

Optimisme yang dilontarkan Kudlow tersebut lantas meredakan kekhawatiran bahwa perang dagang antara AS dengan mitra dagangnya akan mulai memukul sektor riil Negeri Paman Sam.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article BI Suntik Likuiditas Rp 583 T, Saham Bank Besar Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular