
Terbebani Testimoni Gubernur The Fed, Bursa Asia Bervariasi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 July 2018 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks Strait Times naik 0,03%, indeks Nikkei naik 0,43%, indeks Kospi turun 0,34%, indeks Shanghai turun 0,35%, dan indeks Hang Seng turun 0,23%.
Sempat kompak menguat ditopang kesepakatan dagang antara Jepang dengan Uni Eropa, testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat kemarin (17/7/2018) sukses menggangu jalannya perdagangan.
Dalam testimoninya kemarin, Powell mengatakan perekonomian AS tumbuh lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya sehingga bank sentral mendukung kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut pada tahun ini.
"Dengan pasar tenaga kerja yang kuat, inflasi mendekati tujuan kami, dan risiko terhadap prospek perekonomian yang kurang lebih seimbang, FOMC percaya bahwa untuk saat ini, jalan terbaik ke depan adalah terus meningkatkan suku bunga secara bertahap," papar Powell.
Pasca testimoni Powell kemarin, probabilitas the Fed menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini naik menjadi 60,3% dari posisi sebelumnya yang sebesar 59,4%. Di sisi lain, probabilitas bahwa the Fed hanya akan menaikkan sebanyak 3 kali pada tahun ini turun menjadi 31,7%, dari yang sebelumnya 33,2%.
Masalanya, jika the Fed kelewat agresif dalam melakukan normalisasi, hal tersebut bisa menjadi blunder dengan 'mematikan' perekonomian AS. Apalagi, hingga saat ini AS dan China belum menemukan titik temu terkait friksi di bidang perdagangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Sempat kompak menguat ditopang kesepakatan dagang antara Jepang dengan Uni Eropa, testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat kemarin (17/7/2018) sukses menggangu jalannya perdagangan.
Dalam testimoninya kemarin, Powell mengatakan perekonomian AS tumbuh lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya sehingga bank sentral mendukung kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut pada tahun ini.
Pasca testimoni Powell kemarin, probabilitas the Fed menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini naik menjadi 60,3% dari posisi sebelumnya yang sebesar 59,4%. Di sisi lain, probabilitas bahwa the Fed hanya akan menaikkan sebanyak 3 kali pada tahun ini turun menjadi 31,7%, dari yang sebelumnya 33,2%.
Masalanya, jika the Fed kelewat agresif dalam melakukan normalisasi, hal tersebut bisa menjadi blunder dengan 'mematikan' perekonomian AS. Apalagi, hingga saat ini AS dan China belum menemukan titik temu terkait friksi di bidang perdagangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular