
Ini Alasan Investasi Mata Uang Berbasis Euro Masih Bisa Cuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 July 2018 08:30

Tidak mau kalah dengan Amerika Serikat (AS) yang berencana memulai kebijakan moneter ketat, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) tahun ini mulai melakukan hal serupa, salah satunya melalui pengurangan pembelian obligasi secara bertahap.
Terkait suku bunga acuan, ECB sejauh ini belum memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya hingga 2019 mendatang.Namun,kondisi ini kemungkinan besar berubah mengingat angka inflasi di Benua Biru telah mencapai target bank sentral.
Per Juni 2018 ini, tingkat inflasi telah mencapai 2%, naik hingga 70 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan kondisi inflasi yang telah mencapai target, ECB pun mendapatkan alasan untuk menaikkan suku bunga acuan.
Sebagaimana diketahui, peningkatan inflasi mencerminkan daya beli masyarakat yang semakin membaik. Kondisi tersebut pun berdampak kepada kenaikan harga-harga barang dan bisa berujung pada overheating.
Jika ECB tidak melakukan pengetatan moneter, dikhawatirkan pertumbuhan inflasi bisa tidak terkendali. Akibatnya pertumbuhan ekonomi pun bisa menjadi overheating (mesin ekonomi terhenti karena kemampuan menghasilkan barang tak setinggi permintaan).
Persepsi kenaikan suku bunga ini bakal menjadi bahan bakar bagi penguatan euro sehingga semakin digdaya terhadap rupiah. Kondisi euro yang semakin perkasa, membuat investasi anda di mata uang tersebut pun semakin tinggi. Pada akhirnya, cuan yang bisa anda dapatkan pun semakin besar nilainya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps)
Terkait suku bunga acuan, ECB sejauh ini belum memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya hingga 2019 mendatang.Namun,kondisi ini kemungkinan besar berubah mengingat angka inflasi di Benua Biru telah mencapai target bank sentral.
Per Juni 2018 ini, tingkat inflasi telah mencapai 2%, naik hingga 70 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan kondisi inflasi yang telah mencapai target, ECB pun mendapatkan alasan untuk menaikkan suku bunga acuan.
Jika ECB tidak melakukan pengetatan moneter, dikhawatirkan pertumbuhan inflasi bisa tidak terkendali. Akibatnya pertumbuhan ekonomi pun bisa menjadi overheating (mesin ekonomi terhenti karena kemampuan menghasilkan barang tak setinggi permintaan).
Persepsi kenaikan suku bunga ini bakal menjadi bahan bakar bagi penguatan euro sehingga semakin digdaya terhadap rupiah. Kondisi euro yang semakin perkasa, membuat investasi anda di mata uang tersebut pun semakin tinggi. Pada akhirnya, cuan yang bisa anda dapatkan pun semakin besar nilainya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps)
Pages
Most Popular