
Semester I-2018, Laba Bank-bank Diprediksi Tumbuh 10%
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
14 July 2018 14:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Laba industri perbankan pada semester I-2018 diprediksi bisa bertumbuh 6-10%. Bank buku III dan IV masih menjadi kontributor utama dari pertumbuhan laba tersebut.
Ekonom dari PT Bank Central Asia (BCA) Tbk David Sumual mengatakan hal tersebut. Ia menjelaskan, bank BUKU III dan BUKU IV memang lebih kuat dari segi penyaluran kredit sehingga bisa menopang pertumbuhan labanya. Sementara bank BUKU I dan BUKU II masih harus melewati fase konsolidasi akibat tekanan NPL di masa lalu.
"Bank BUKU II dan BUKU I masih harus menambah modal untuk meng-cover NPL," ujar dia kepada CNBC Indonesia seperti dikutip, Sabtu (14/7/2018).
Sementara itu, pertumbuhan kredit masih menjadi penopang pertumbuhan laba perbankan. Perbankan, menurut David mulai perlahan melakukan ekspansi kredit dan mulai meninggalkan fase konsolidasi. "Akhir tahun, kredit bisa tumbuh 10-12% atau worst case di angka 8-10%," ucap dia.
Di sisi lain, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho Soeko mengungkapkan, pada semester I-2018, laba BTN diprediksi berada di bawah 15% Sedangkan pertumbuhan kredit berada di 19%.
Pertumbuhan biaya dana yang berasal dari peningkatan suku bunga deposito mempengaruhi laba perseroan pada semester I-2018. Sedangkan untuk menyeimbangkan kenaikan suku bunga deposito tersebut, perseroan masih memonitor kenaikan biaya dan akan menyesuaikannya dengan suku bunga kredit apabila diperlukan.
"Dengan tujuan supaya NIM masih bisa stabil dengan target minimal 4,5%"kata dia.
Sedangkan Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Frans Alimhamsa mengungkapkan, pihaknya agak sulit membukukan laba bersih dua digit pada kuartal II-2018. "Market-nya sedang slow jadi tidak bisa dua digit," ucap dia.
Di sisi lain, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengungkapkan, kondisi saat ini memang penuh tantangan. Namun demikian, pihaknya berupaya untuk menumbuhkan laba dua digit.
(dru) Next Article Dititipkan Sri Mulyani Rp 5 T, BTN Bakal Push Kredit Rp 30 T
Ekonom dari PT Bank Central Asia (BCA) Tbk David Sumual mengatakan hal tersebut. Ia menjelaskan, bank BUKU III dan BUKU IV memang lebih kuat dari segi penyaluran kredit sehingga bisa menopang pertumbuhan labanya. Sementara bank BUKU I dan BUKU II masih harus melewati fase konsolidasi akibat tekanan NPL di masa lalu.
"Bank BUKU II dan BUKU I masih harus menambah modal untuk meng-cover NPL," ujar dia kepada CNBC Indonesia seperti dikutip, Sabtu (14/7/2018).
Di sisi lain, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho Soeko mengungkapkan, pada semester I-2018, laba BTN diprediksi berada di bawah 15% Sedangkan pertumbuhan kredit berada di 19%.
Pertumbuhan biaya dana yang berasal dari peningkatan suku bunga deposito mempengaruhi laba perseroan pada semester I-2018. Sedangkan untuk menyeimbangkan kenaikan suku bunga deposito tersebut, perseroan masih memonitor kenaikan biaya dan akan menyesuaikannya dengan suku bunga kredit apabila diperlukan.
"Dengan tujuan supaya NIM masih bisa stabil dengan target minimal 4,5%"kata dia.
Sedangkan Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Frans Alimhamsa mengungkapkan, pihaknya agak sulit membukukan laba bersih dua digit pada kuartal II-2018. "Market-nya sedang slow jadi tidak bisa dua digit," ucap dia.
Di sisi lain, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengungkapkan, kondisi saat ini memang penuh tantangan. Namun demikian, pihaknya berupaya untuk menumbuhkan laba dua digit.
(dru) Next Article Dititipkan Sri Mulyani Rp 5 T, BTN Bakal Push Kredit Rp 30 T
Most Popular