
Gubernur BI: Alhamdulillah, Rupiah Menguat & Inflow Deras
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 July 2018 13:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan nilai tukar rupiah beberapa hari belakangan cukup menguat karena derasnya modal masuk atau inflow.
Hal itu disampaikan Perry kepada Media di Kompleks BI, Jumat (13/7/2018).
"Alhamdulillah, nilai tukar stabil. Bahkan cenderung menguat. BI akan terus berkomitmen untuk menggunakan instrumen yang kita miliki dan fokus kebijakan moneter kami ke arah stabilitas nilai tukar," kata Perry.
Ia menyampaikan, arus modal masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) cukup deras pada periode 2 Juli-12 Juli 2018. Perry mengatakan, total inflow pada periode tersebut mencapai Rp 7,1 triliun.
"Beberapa kebijakan yang ditempuh, Alhamdulillah berikan confidence ke pasar. Dan berikan imbal hasil khususnya SBN yang berdaya saing dan menumbuhkan arus inflow ke pasar keuangan," terang Perry.
Perry menerangkan, pasokan dolar di pasar juga masih mumpuni. Pasokan Dolar korporasi juga amunisi likuiditas valas.
"Supply dolar AS dari korporasi rata-rata per hari US$ 500-600 juta. Terima kasih pada eksportir," ungkap Perry.
"Secara keseluruhan, stabilitas nilai tukar terjaga dan cenderung membaik. Ini komitmen menjaga stabilitas ekonomi khususnya nilai tukar," "Langkah kebihakan yang dilakukan intervensi ganda sudah menumbuhkan kepercayaan pasar," imbuh Perry.
(dru/dru) Next Article Gubernur BI: Rupiah Masih Undervalue, Ada Potensi Menguat!
Hal itu disampaikan Perry kepada Media di Kompleks BI, Jumat (13/7/2018).
"Alhamdulillah, nilai tukar stabil. Bahkan cenderung menguat. BI akan terus berkomitmen untuk menggunakan instrumen yang kita miliki dan fokus kebijakan moneter kami ke arah stabilitas nilai tukar," kata Perry.
"Beberapa kebijakan yang ditempuh, Alhamdulillah berikan confidence ke pasar. Dan berikan imbal hasil khususnya SBN yang berdaya saing dan menumbuhkan arus inflow ke pasar keuangan," terang Perry.
Perry menerangkan, pasokan dolar di pasar juga masih mumpuni. Pasokan Dolar korporasi juga amunisi likuiditas valas.
"Supply dolar AS dari korporasi rata-rata per hari US$ 500-600 juta. Terima kasih pada eksportir," ungkap Perry.
"Secara keseluruhan, stabilitas nilai tukar terjaga dan cenderung membaik. Ini komitmen menjaga stabilitas ekonomi khususnya nilai tukar," "Langkah kebihakan yang dilakukan intervensi ganda sudah menumbuhkan kepercayaan pasar," imbuh Perry.
(dru/dru) Next Article Gubernur BI: Rupiah Masih Undervalue, Ada Potensi Menguat!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular