Jelang Ibadah Haji, Sekarang Momen Tepat Beli Riyal

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 July 2018 09:34
Rupiah Masih Berusaha Menguat
Foto: REUTERS/Zuhair Al-Traifi
Kurs rupiah bergerak menguat tipis, yakni sebesar 0,03%, terhadap riyal Arab Saudi pada Kamis (12/07/2018). Meski demikian, secara tahun berjalan (year-to-date/YtD), mata uang rupiah justru terdepresiasi hingga 5,97%.  

Pada Kamis (12/07/2018), 1 riyal di pasar spot ditransaksikan pada Rp 3.833, atau sedikit lebih lemah dibandingkan penutupan kemarin yang sempat mencetak rekor tertinggi sejak awal tahun.  
Jelang Ibadah Haji, Sekarang Momen Tepat Beli RealSumber: Reuters
Seiring dengan pergerakan tersebut, harga jual riyal di salah satu bank nasional pun menembus di atas Rp 4.000/real. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar di Indonesia hari ini : 
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 3.676,00Rp 4.097,00
Bank BNIRp 3.695,00Rp 3,995,00
Bank BRIRp 3.824,93Rp 3,894,00
Bank BCARp 3.747,00Rp 3.917,00
Pergerakan rupiah yang menguat belum mampu mendorong harga jual riyal menjadi “lebih murah”. Ada peluang harga jual tersebut dapat lebih mahal, salah satunya dengan mempertimbangkan kebijakan moneter di Negeri Padang Pasir.  

Negeri di Jazirah Arab ini tengah melakukan normalisasi kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan. Saat memasuki tahun 2018, Monetary Authority of Saudi Arabia telah menaikkan suku bunga acuan hingga 50 bps hingga Juni 2018.  

Trading Economics memproyeksikan suku bunga acuan masih akan naik setidaknya 75 basis poin (bps) lagi pada tahun ini. Artinya sepanjang setahun ini, akan ada kenaikan 125 bps lagi suku bunga acuan Saudi diproyeksi menyentuh posisi 3,25%, memberikan energi penguatan bagi riyal.  

Meski Indonesia juga telah menaikkan suku bunga acuan hingga 100 bps, belum ada kejelasan apakah Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuannya. Kenaikan suku bunga acuan yang terlalu agresif dipastikan menghambat pertumbuhan ekonomi.  

Sementara bagi Arab Saudi, kenaikan suku bunga acuan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonominya karena tingginya daya kelembaman masyarakatnya terhadap faktor suku bunga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular