Inflasi AS Juni 2018 Capai 2,9% YoY, Tercepat Dalam 6 Tahun

Houtmand P Saragih & Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
12 July 2018 20:20
Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) tumbuh tipis sebesar 0,1% secara bulanan (month-to-month/MtM) pada bulan Juni 2018.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) tumbuh tipis sebesar 0,1% secara bulanan (month-to-month/MtM) pada bulan Juni 2018, lebih rendah dari konsensus yang dihimpun Reuters sebesar 0,2% MtM. Catatan itu juga lebih rendah dari inflasi bulan Mei 2018 sebesar 0,2% MtM.

Meski demikian, apabila dihitung secara tahunan (year-on-year/YoY), inflasi bulan Juni tercatat sebesar 2,9%, atau merupakan pertumbuhan tercepat sejak Februari 2012.

Inflasi AS Juni 2018 Capai 2,9% YoY, Tercepat Dalam 6 TahunFoto: CNBC Indonesia/Raditya Hanung


Sementara itu, inflasi inti (mengeluarkan komponen makanan bergejolak/volatile food dan energi) juga naik 0,2% MtM pada bulan Juni 2018, sama dengan capaian bulan Mei 2018 dan ekspektasi pasar. Secara tahunan, inflasi inti Juni 2018 mencapai 2,3% dan menjadi peningkatan terbesar sejak Januari 2017.

Peningkatan inflasi bulan lalu banyak disumbang oleh meningkatnya indeks harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 0,5% MtM, setelah meningkat 1,7% pada bulan Mei 2018. Kemudian, indeks harga makanan juga naik 0,2% MtM, biaya perawatan kesehatan melambung 0,4% MtM, serta penjualan kendaraan bermotor baru menanjak 0,4% MtM.

Di sisi lain, indeks harga pakaian jadi melemah 0,9% MtM, setelah tidak mengalami perubahan di bulan Mei 2018. Komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga adalah tiket pesawat terbang, rokok, dan perlengkapan rumah tangga.

Rilis data ini dapat memberikan momentum bagi penguatan dolar AS. Pasalnya, saat inflasi Negeri Paman Sam terus melaju, maka semakin besar kemungkinan The Federal Reserve/The Fed untuk lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan.

Kenaikan suku bunga akan membuat ekspektasi inflasi terjangkar sehingga nilai mata uang naik. Selain itu, kenaikan suku bunga juga akan memancing arus modal untuk datang karena mengharapkan keuntungan lebih. Hasilnya adalah penguatan dolar AS yang kemudian menekan mata uang lain, termasuk rupiah.

The Fed juga menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengukur inflasi, yakni Indeks Pengeluaran Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE). Indeks PCE inti pada bulan Mei 2018 meningkat 2% YoY, atau menyentuh target bank sentral AS untuk pertama kalinya dalam 6 tahun terakhir.

Sebagai catatan, pasca pengumuman data inflasi tersebut, Dollar Index yang mengukur posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia masih tercatat menguat 0,09% ke 94,80 per pukul 20.00 WIB.

(RHG) Next Article Rakyat RI Bakal Hidup Normal, Rupiah Buktikan Ketangguhannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular