Terbantu Data-Data Ekonomi, Bursa Saham Asia Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 July 2018 17:02
Bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada perdagangan hari ini: indeks Strait Times naik 0,12%, indeks Shanghai naik 2,18%, indeks Hang Seng naik 0,6%, indeks Nikkei naik 1,17%, dan indeks Kospi naik 0,19%.

Kinerja bursa saham Benua kuning pada hari ini terbantu oleh rilis data ekonomi yang menggembirakan. Di Jepang, pemesanan mesin oleh sektor swasta periode Mei naik hingga 16,5% YoY, lebih baik dari konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 8,6% YoY saja. Di Korea Selatan, tingkat pengangguran per bulan Juni diumumkan di level 3,7%, turun drastis dari posisi bulan Mei yang sebesar 4%. Kedua data tersebut diumumkan kemarin (11/7/2018).

Namun, sentimen perang dagang antara AS dengan China terbukti lebih dominan dalam mendikte jalannya perdagangan kemarin. Kini, barulah pelaku pasar melakukan price-in atas positifnya data-data ekonomi tersebut, kala sentimen perang dagang sudah agak reda.

Kemudian pada hari ini, penjualan barang-barang ritel periode Mei di Singapura diumumkan tumbuh sebesar 0,1% MoM, lebih baik dibandingkan capaian bulan April yaitu turun sebesar 0,2% MoM.

Berbicara mengenai dagang, kondisinya memang sudah lebih kondusif, seiring adanya pesimisme bahwa tarif terbaru yang diumumkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap China belum lama ini bisa diterapkan.

Pasalnya, kebijakan tersebut harus disetujui oleh parlemen dan perkembangannya sejauh ini tak baik bagi Presiden Donald Trump. Ketidaksetujuan mengenai kebijakan ini datang dari anggota parlemen AS yang terafiliasi dengan partai Republik, partai yang mengusung Trump dalam pemilihan presiden pada 2016 silam.

"Pengumuman pemerintah sepertinya sangat gegabah. Lagi pula, sepertinya ini bukan pendekatan yang fokus," ujar Orrin Hatch, Ketua Komite Keuangan Senat AS dari Partai Republik, dikutip dari Reuters.

"China memang menjalankan praktik perdagangan yang tidak adil. Namun saya rasa bea masuk bukan jalan keluarnya," ujar Ketua Kongres AS Paul Ryan yang juga dari Partai Republik.

Jika partai Republik saja menentang kebijakan Trump, partai Demokrat tentu akan lebih ogah lagi dalam memberikan restunya. Bisa jadi, rencana pengenaan bea masuk tersebut pada akhirnya hanya menjadi rencana semata.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/hps) Next Article Perang Dagang Berkecamuk, Bursa Asia Merah Membara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular