Di Kurs Acuan, Rupiah Terlemah Sejak Oktober 2015

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 July 2018 10:47
Tekanan Muncul dari Dalam Negeri
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Mengutip Reuters, dolar AS hari ini diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.400-14.450. Ada kemungkinan dolar AS akan menyentuh titik tertinggi sejak awal tahun, melampaui Rp 14.455. 

Selain faktor eksternal, penyebab depresiasi rupiah juga dari dalam negeri. Aliran modal asing sedang seret sehingga tidak mampu menyokong penguatan rupiah. 

Di pasar saham, investor asing melakukan jual bersih Rp 10,06 miliar pada pukul 10:35 WIB. Sementara tekanan jual di pasar obligasi terlihat dari kenaikan imbal hasil (yield).

Pada pukul 10:36 WIB, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun berada di 7,579%, naik dibandingkan posisi penutupan kemarin yaitu 7,455%. Kenaikan yield menandakan harga obligasi sedang turun, yang berarti ada aksi pelepasan. 

Rupiah pun bisa mendapatkan sentimen negatif dari kesepakatan pemerintah dan DPR untuk menambah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dari Rp 500/liter menjadi Rp 2.000/liter. Kenaikan subsidi akan membuat harga solar tetap terjangkau sehingga konsumsinya tidak bisa dibendung. Kenaikan konsumsi tentu bukan berita baik bagi negara net importir minyak dan produk turunannya seperti Indonesia. 

Sebagai informasi, impor migas Indonesia pada Januari-Mei 2018 mencapai US$ 11,88 miliar. Naik 18,58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tingginya impor migas membuat neraca perdagangan defisit US$ 2,83 miliar. 

Defisit neraca perdagangan ini kemudian menjadi beban bagi transaksi berjalan (current account). Saat defisit di transaksi berjalan makin dalam, maka rupiah pun di ujung tanduk karena minim sokongan devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. 

Oleh karena itu, rupiah bisa semakin tertekan dengan keputusan tambahan subsidi solar. Risiko yang menghantui rupiah pun kini bukan lagi dari luar negeri, tetapi juga dari faktor domestik.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular