
Pendapatan Naik 19%, Rugi CPRO Turun Jadi Rp 67 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
11 July 2018 17:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambakan udang terpadu, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) masih mencatatkan kerugian tetapi kerugiannya mengalami penurunan.
Pada kuartal I-2018 rugi bersih perusahaan Rp 67,72 miliar. turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana perusahaan rugi Rp 113 miliar.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten yang memproduksi pakan, probiotik dan produk udang tersebut mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp 1,87 triliun pada tiga bulan pertama 2018 atau naik 19,08% dibandingkan kuartal I-2017 senilai Rp 1,57 triliun.
Penjualan tertinggi berasal dari pendapatan penjualan pakan yang naik 21,52% menjadi Rp 1,40 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan perseroan pada kuartal-I 2018 naik 18,48% menjadi Rp 1,54 triliun.
Sementara itu, liabilitas perseroan pada kuartal I-2018 mencapai Rp 8,81 triliun atau naik tipis 0,26% dari akhir 2017 sebesar Rp 8,78 triliun. Sedangkan defisiensi modal perseroan meningkat 4,13% menjadi Rp 1,84 triliun pada kuartal I-2018.
Hingga kuartal I-2018, perseroan memiliki utang jangka pendek senilai Rp 1,28 triliun yang menurun dari utang jangka pendek pada akhir 2017 sebesar Rp 1,36 triliun.
Sedangkan utang obligasi perseroan mencapai Rp 4,56 triliun dimana sekitar Rp 4,47 triliun merupakan utang obligasi yang direstrukturisasi, sedangkan sisanya Rp 89,84 miliar merupakan bunga yang ditangguhkan.
Sementara itu, pada periode tersebut aset perseroan turun tipis 0,64% menjadi Rp 6,96 triliun dibandingkan dengan aset CPRO pada akhir 2017 sebesar Rp 7 triliun.

(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Pada kuartal I-2018 rugi bersih perusahaan Rp 67,72 miliar. turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana perusahaan rugi Rp 113 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan pada kuartal I-2018 mencapai Rp 8,81 triliun atau naik tipis 0,26% dari akhir 2017 sebesar Rp 8,78 triliun. Sedangkan defisiensi modal perseroan meningkat 4,13% menjadi Rp 1,84 triliun pada kuartal I-2018.
Hingga kuartal I-2018, perseroan memiliki utang jangka pendek senilai Rp 1,28 triliun yang menurun dari utang jangka pendek pada akhir 2017 sebesar Rp 1,36 triliun.
Sedangkan utang obligasi perseroan mencapai Rp 4,56 triliun dimana sekitar Rp 4,47 triliun merupakan utang obligasi yang direstrukturisasi, sedangkan sisanya Rp 89,84 miliar merupakan bunga yang ditangguhkan.
Sementara itu, pada periode tersebut aset perseroan turun tipis 0,64% menjadi Rp 6,96 triliun dibandingkan dengan aset CPRO pada akhir 2017 sebesar Rp 7 triliun.

(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular