
Analisis Teknikal
Saham BCA Masih Berpotensi Naik dalam Beberapa Hari ke Depan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
11 July 2018 15:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) secara teknikal berpeluang menguat dalam beberapa pekan, setelah mendekati rerata pergerakannya selama 50 hari terakhir di tengah rencana akuisisi dua bank kecil.
Aksi korporasi tersebut ditargetkan rampung pada Agustus atau September 2018. Untuk aksi korporasi ini BCA sudah menyiapkan dana Rp 4,5 triliun. BCA menargetkan akan akuisisi dua bank yang memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan salah satu dari kedua bank tersebut akan melebur ke Bank BCA sedangkan satu lagi akan berdiri sendiri. Sampai berita ini diturunkan, saham BBCA diperdagangkan pada level harga Rp 22.350/saham atau naik 450 poin (2,05%) dengan nilai transaksi Rp 230 miliar.
Pembelian bersih (net buy) investor asing mencapai Rp 86 miliar. Berikut analisis kinerja saham BBCA dari sudut pandang teknikal:
Saham BBCA bergerak naik dalam jangka panjang (primary tren), tetapi dalam beberapa minggu (secondary trend) BBCA bergerak menyamping (sideways) dengan level penghalang (resistance) diperkirakan berada pada Rp 22.900 dan level penopang (support) berada pada Rp 21.000.
Pada perdagangan terakhirnya BBCA membentuk pin bar pola palu (hammer) dengan volume yang meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa buyer cukup yakin dengan pergerakan saham BBCA pada pekan beberapa hari ke depan.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, BBCA beperluang menguat sepekan ini. Indikator rerata pergerakan (moving average/ MA) BBCA berada di atas rerata pergerakan 5, 10, 20 harinya (MA-5, MA-10, MA-20) dan menembus rerata pergerakan 50 harinya (MA-50) yang menandakan ketiadaan tekanan.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), BBCA berpeluang menguat karena berada pada posisi persilangan (emas) golden cross.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Pagi-pagi Saham BCA Rekor Lagi, Tembus Rp 35.300/saham
Aksi korporasi tersebut ditargetkan rampung pada Agustus atau September 2018. Untuk aksi korporasi ini BCA sudah menyiapkan dana Rp 4,5 triliun. BCA menargetkan akan akuisisi dua bank yang memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan salah satu dari kedua bank tersebut akan melebur ke Bank BCA sedangkan satu lagi akan berdiri sendiri. Sampai berita ini diturunkan, saham BBCA diperdagangkan pada level harga Rp 22.350/saham atau naik 450 poin (2,05%) dengan nilai transaksi Rp 230 miliar.
![]() |
Saham BBCA bergerak naik dalam jangka panjang (primary tren), tetapi dalam beberapa minggu (secondary trend) BBCA bergerak menyamping (sideways) dengan level penghalang (resistance) diperkirakan berada pada Rp 22.900 dan level penopang (support) berada pada Rp 21.000.
Pada perdagangan terakhirnya BBCA membentuk pin bar pola palu (hammer) dengan volume yang meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa buyer cukup yakin dengan pergerakan saham BBCA pada pekan beberapa hari ke depan.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, BBCA beperluang menguat sepekan ini. Indikator rerata pergerakan (moving average/ MA) BBCA berada di atas rerata pergerakan 5, 10, 20 harinya (MA-5, MA-10, MA-20) dan menembus rerata pergerakan 50 harinya (MA-50) yang menandakan ketiadaan tekanan.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), BBCA berpeluang menguat karena berada pada posisi persilangan (emas) golden cross.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Pagi-pagi Saham BCA Rekor Lagi, Tembus Rp 35.300/saham
Most Popular