Investor Waswas Perang Dagang, Yen Menguat Melibas Rupiah

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
11 July 2018 14:48
Rupiah melemah terhadap yen jepang pada siang ini didorong memanasnya tensi perang dagang.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap yen jepang pada siang ini. Situasi ini didorong memanasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta rilis data terbaru permintaan mesin di Jepang. 

Pada Rabu (11/7/2018) pukul 12:50 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 129,05. Rupiah menguat 0,09% dibandingkan penutupan hari kemarin. 
Investor Waswas Perang Dagang, Yen Menguat Melibas RupiahSumber: Reuters
Pelemahan mendorong harga jual yen turun menembus di atas Rp 133. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 12:30 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 126,01Rp 130,83
Bank BNIRp 126,42Rp 133,02
Bank BRIRp 128,64Rp 130,30
Bank BCARp 126,40Rp 132,96

Perseteruan antara AS dan China semakin memanas pekan ini setelah Presiden AS Donald Trump menerbitkan aturan bea impor baru bagi produk-produk China senilai US$200 miliar. Kebijakan ini belum langsung diterapkan, tetapi dipastikan membuat Beijing meradang.
 

Pasalnya pada 6 Juli, AS telah resmi menerapkan bea masuk bagi produk-produk China senilai US$34 miliar. Aturan tersebut pun langsung dibalas pihak Beijing yang ikut menerapkan tarif impor yang sama besarnya. 

Dengan kondisi yang semakin mengkhawatirkan ini, mendorong investor untuk mengamankan aset yang dimiliki. Salah satunya, dengan memburu instrument investasi minim resiko seperti yen. Permintaan yen yang meningkat mendorong penguatan mata uang tersebut. 

Dari dalam negeri, kondisi sektor industri khususnya mesin di Negeri Sakura semakin membaik. Salah satu faktor pendorongnya meningkatnya permintaan. Data Sekretaris Kabinet Jepang per Mei 2018 memperlihatkan permintaan tumbuh 16,5% atau 2 kali lipat dari perkiraan yaitu 8,6%. 

Meningkatnya permintaan ini juga bisa mendorong ekspor, karena mesin merupakan komoditas ekspor andalan Negeri Sakura. Di tahun 2017 saja, porsi ekspor mesin mencapai 19,8% dari total ekspor nasional.  

Kenaikan permintaan tentu bisa mendorong ekspor meningkat dan menambah aliran devisa negara. Kuatnya sentimen dari eksternal dan internal mendorong yen semakin kuat di hadapan nilai tukar rupiah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Mata Uang Asia, Rupiah Menang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular