
Musim Laporan Keuangan Dimulai, Wall Street Lanjutkan Reli
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
11 July 2018 06:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Selasa (10/7/2018) saat musim pelaporan kinerja keuangan emiten terbaru dimulai sementara kecemasan perang dagang mereda.
Dow Jones Industrial Average bertambah 0,58% menjadi 24.919,66 dan membukukan penguatan di empat hari berturut-turut. Indeks S&P 500 naik 0,4% menuju 2.793,84, posisi tertingginya sejak 1 Februari, dengan sektor telekomunikasi dan bahan makanan menguat lebih dari 1%. Nasdaq Composite ditutup menguat tipis 0,04% di posisi 7.759,2.
Laba emiten Wall Street di kuartal pertama tahun ini naik 24% secara tahunan (year-on-year/ yoy). Para pelaku pasar mengharapkan hasil serupa di kuartal kedua. Para analis yang disurvei FactSet memperkirakan laba kuartal kedua perusahaan-perusahaan di indeks S&P 500 tumbuh 20%, tulis CNBC International.
Lebih dari 20 perusahaan di indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya, termasuk PepsiCo. Perusahaan makanan dan minuman ringan itu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan sehingga membuat sahamnya melonjak 4,8%, penguatan tertinggi hariannya sejak Agustus 2009. PepsiCo juga memperkirakan laba yang lebih tinggi lagi di periode berikutnya.
Citigroup, JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Delta Air Lines dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangannya pekan ini.
Harapan akan kuatnya laporan laba telah mengalihkan perhatian investor dari kecemasan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara besar lainnya.
AS juga telah mengenakan tarif atas baja dan aluminium impor dari Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa. Ketiga entitas tersebut telah membalas dengan mengenakan bea masuknya masing-masing.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average bertambah 0,58% menjadi 24.919,66 dan membukukan penguatan di empat hari berturut-turut. Indeks S&P 500 naik 0,4% menuju 2.793,84, posisi tertingginya sejak 1 Februari, dengan sektor telekomunikasi dan bahan makanan menguat lebih dari 1%. Nasdaq Composite ditutup menguat tipis 0,04% di posisi 7.759,2.
Laba emiten Wall Street di kuartal pertama tahun ini naik 24% secara tahunan (year-on-year/ yoy). Para pelaku pasar mengharapkan hasil serupa di kuartal kedua. Para analis yang disurvei FactSet memperkirakan laba kuartal kedua perusahaan-perusahaan di indeks S&P 500 tumbuh 20%, tulis CNBC International.
Citigroup, JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Delta Air Lines dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangannya pekan ini.
Harapan akan kuatnya laporan laba telah mengalihkan perhatian investor dari kecemasan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara besar lainnya.
Pekan lalu, pemerintah AS mengenakan tarif terhadap berbagai produk China senilai US$34 miliar (Rp 490 triliun). China tentu saja segera membalas dengan menerapkan bea masuknya sendiri terhadap impor dari AS dengan nilai yang sama.
AS juga telah mengenakan tarif atas baja dan aluminium impor dari Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa. Ketiga entitas tersebut telah membalas dengan mengenakan bea masuknya masing-masing.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular