Analisis Teknikal

Terancam Kebijakan Trump, Saham Sritex akan Bergerak Stagnan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 July 2018 15:30
Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) secara teknikal bakal bergerak menyamping (sideways), meski terancam kenaikan bea masuk dari AS.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif bea masuk terhadap tekstil Indonesia berpotensi berdampak negatif. Namun, saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) secara teknikal masih bisa bergerak menyamping (sideways).

Indonesia mendapat peringatan dari Trump karena menikmati surplus perdagangan dengan AS. Menurut Sofjan, Trump mengancam akan mencabut perlakuan khusus yang diberikan AS ke Indonesia. Sektor yang dibidik orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu adalah industri tekstil RI.

Meski demikian, dari sisi nilai tukar, emiten tekstil justru menjadi pihak yang diuntungkan ketika nilai dolar AS menguat karena mayoritas dari mereka membukukan pendapatan dalam dolar AS. Ini menjadi semacam berkah di balik wabah tarif yang disebarkan Trump.

Salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia yang bergerak pada industri textil dan garmen adalah Sri Rejeki Isman, di antara merk fashion terkenal tersebut berasal dari Amerika seperti Guess, Timberland, Lee cooper, H&M dan banyak lagi lainya.

Secara tahun berjalan (year to date/YTD) saham SRIL turun 16,13% lebih tinggi dari kinerja sektor aneka industri yang menurun 18,6%. Sampai berita ini diturunkan saham emiten berbasis di Surakarta ini diperdagangkan pada harga Rp 312 (-3,1%) per unit.

Berikut analisa saham SRIL berdasarkan analisis teknikal oleh tim riset CNBC Indonesia.
Terancam Kebijakan Trump, Saham SRIL Bakal Bergerak SidewaysSumber: Reuters
Selama beberapa bulan saham SRIL bergerak menyamping (sideways) dengan perkiraan titik penghalang (resistance) pada level 346 dan perkiraan titik penopang (support) pada 322.

Mengacu pada beberapa indikator teknikal, harga SRIL diperkirakan cenderung menurun pada pekan depan, menyusul kenaikan volume perdagangan di saat harga saham SRIL terkoreksi.

Selain itu, sinyal Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) menunjukan persilangan mati (dead cross) yang mengindikasikan akan adanya koreksi lanjutan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Trump Ancam Tekstil Indonesia, Saham Sritex Turun 3,73%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular