Terseret Isu Tas Bansos Mensos Juliari, Saham Sritex Jatuh!

tahir saleh, CNBC Indonesia
21 December 2020 11:15
Ilustrasi Logo Sritex. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Logo Sritex. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) tiba-tiba melorot ke zona merah pada awal perdagangan sesi I, Senin (21/12/2020).

Data perdagangan mencatat, saham SRIL minus 1,41% di level Rp 280/saham pada pukul 11.10 WIB. Nilai transaksi mencapai Rp 21,47 miliar dengan volume perdagangan 77,60 juta saham.

Dalam sepekan saham SRIL naik 16%, sebulan juga naik 18%, dan 6 bulan meroket 53% dengan kapitalisasi pasar Rp 5,73 triliun.

Salah satu isu yang menjadi sentimen negatif di pasar adalah beredarnya kabar bahwa perusahaan memproduksi tas bansos karena rekomendasi dari Gibran Rakabuming, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berlaga di Pilkada Wali Kota Solo, basis produksi Sritex.

Di media sosial tengah bergema, Gibran berkontribusi dalam terpilihnya Sritex untuk membuat tas untuk bansos pandemi COVID-19. Pihak Sritex pun membantah kabar tersebut.

"Tidak benar," kata Head of Corporate Communication Sritex Joy Citradewi, dikutip Detik.com, Senin (21/12/2020).

Sebelumnya KPK menjerat Juliari Batubara sebagai tersangka dalam kasus korupsi bansos paket pandemi Covid-19. Dia dijerat bersama empat orang lainnya, yaitu Matheus Joko Santoso, Adi Wahyono, Ardian IM, dan Harry Sidabuke.

Dua nama awal merupakan pejabat pembuat komitmen atau PPK di Kemensos. Sedangkan dua nama selanjutnya adalah pihak swasta sebagai vendor dari pengadaan bansos.

KPK menduga Juliari menerima jatah Rp 10 ribu dari setiap paket sembako senilai Rp 300 ribu per paket. Total setidaknya KPK menduga Juliari Batubara sudah menerima Rp 8,2 miliar dan Rp 8,8 miliar.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sritex Perpanjang Utang Jatuh Tempo Rp 5 T Jadi 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular