
Data Manufaktur Jepang Buruk, Rupiah Kebagian Berkah
alf, CNBC Indonesia
04 July 2018 14:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak menguat terhadap yen Jepang pada siang ini. Sentimen penguatan datang dari rilis data terbaru industri manufaktur di Negeri Sakura.
Pada Rabu (03/07/2018) pukul 14:20 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 129,73. Rupiah menguat 0,18% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan ini mendorong harga jual yen di atas Rp 130,00. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 14:05 WIB:
Perkembangan industri manufaktur di Jepang sedang stagnan. Rilis data terbaru menunjukkan indeks manufaktur Purchasing Manager Index (PMI) hanya sebesar 53. Angka tersebut turun tipis 0,1 poin dibandingkan dengan posisi sebelumnya.
Stagnasi ini tidak lepas dari produktivitas sektor industri ini yang masih anjlok. Data Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang per Mei 2018 menunjukkan tingkat produktivitas industri termasuk manufaktur masih -0,2%. Angka ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,3%.
Kondisi ini membuat perkembangan sektor manufaktur di negara tersebut pun kurang berkembang, sehingga menjadi salah satu penilaian negatif bagi investor di pasar dan menekan yen. Sebagai imbasnya, mata uang domestik pun mendapat berkah dan menguat terhadap yen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Rabu (03/07/2018) pukul 14:20 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 129,73. Rupiah menguat 0,18% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Pelemahan ini mendorong harga jual yen di atas Rp 130,00. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 14:05 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 127,00 | Rp 131,87 |
Bank BNI | Rp 126,87 | Rp 133,47 |
Bank BRI | Rp 129,28 | Rp 130,97 |
Bank BCA | Rp 127,09 | Rp 133,67 |
Stagnasi ini tidak lepas dari produktivitas sektor industri ini yang masih anjlok. Data Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang per Mei 2018 menunjukkan tingkat produktivitas industri termasuk manufaktur masih -0,2%. Angka ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,3%.
Kondisi ini membuat perkembangan sektor manufaktur di negara tersebut pun kurang berkembang, sehingga menjadi salah satu penilaian negatif bagi investor di pasar dan menekan yen. Sebagai imbasnya, mata uang domestik pun mendapat berkah dan menguat terhadap yen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular